Computer File
Peranan anggaran biaya produksi sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam menilai efisiensi biaya produksi pada PT. X
Dewasa ini persaingan dalam setiap bidang usaha semakin meningkat,
sehingga perusahaan semakin berusaha untuk bisa lebih kompetitif. Salah satu
hal yang bisa membuat perusahaan untuk menjadi lebih kompetitif adalah
dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi. Untuk itu dibutuhkan suatu alat
perencanaan dan pengendalian dalam menilai efisiensi biaya produksi tersebut.
Alat perencanaan dan pengendalian yang dapat digunakan untuk menilai
efisiensi biaya produksi adalah anggaran biaya produksi.
Anggaran biaya produksi ini merupakan suatu rencana mengenai berapa
biaya produksi yang seharusnya terjadi di dalam menjalankan proses produksi
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Anggaran biaya produksi ini terdiri
dart anggaran biaya bahan baku; anggaran biaya tenaga kerja (WDO), dan
anggaran biaya overhead pabrik (WIO).
Obyek penelitian yang dipilih penulis adalah PT X, yang kantornya
berlokasi di Jakarta, dan pabriknya berlokasi di Pandaan ini, adalah perusahaan
farmasi. Selanjutnya penulis mengidentifikasikan masalah yang ada dalam
perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Apakah perusahaan telah menggunakan anggaran ?
2. Apakah prosedur penyusunan anggaran sudah baik ?
3. Apakah perusahaan telah membuat anggaran biaya produksi ?
4. Sejauh mana peranan anggaran biaya produksi sebagai alat
perencanaan dan pengendalian dalam menilai efisiensi biaya
produksi ? Metoda penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi
ini adalah studi lapangan, yaitu dengan melakukan observasi ke perusahaan
serta wawancara dengan pihak yang bersangkutan, dan dengan studi
kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku - buku, literatur - literatur, dan
jurnal - jurnal, serta makalah - makalah yang berkaitan dengan permasalah
pokok skripsi ini.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ternyata anggaran biaya
produksi pada PT X telah berperan sebagai alat perencanaan dan alat
pengendalian dalam menilai efisiensi biaya produksi. Hal - hal yang mendukung
kesimpulan tersebut adalah : anggaran biaya produksi yang disusun oleh PT X
terdiri dari anggaran biaya bahan baku dan bahan pengemas, anggaran biaya
tenaga kerja (WDO), dan anggaran biaya overhead pabrik (WIO), yang
kesemuanya merupakan elemen biaya produksi pada PT X. Hal lain yang
mendukung adalah : penyusunan anggaran biaya produksi pada PT X dilakukan
oleh Departemen Produksi dan Departemen Keuangan sebagai departemen
yang bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya perusahaan dalam
proses produksi. Satu hal lagi yang mendukung kesimpulan di atas adalah PT X
menganalisis selisih antara biaya pmduksi yang dianggarkan dengan biaya
produksi aktual.
PT X telah menggunakan anggaran, prosedur penyusunan anggaran
pada PT X dilakukan dengan pendekatan up down dan bottom up, yang
berdampak positif bagi perusahaan. Namun prosedur penyusunan ini tidak
ditulis sebagai prosedur yang formal. PT X menggunakan biaya standar dalam pembuatan anggaran biaya
produksi, yang terdiri dari : anggaran biaya bahan baku dan bahan pengemas,
anggaran biaya tenaga kerja (WDO), dan anggaran biaya overhead pabrik (WIO). Standar yang digunakan perusahaan adalah standar biaya per pak
produk, sehingga dapat langsung dibuat anggaran biaya produksinya setelah
diketahui berapa pak produk yang akan diproduksi.
Perhitungan standar biaya bahan baku dan bahan pengemas per pak
produk dihitung dari standar kuantitas dan standar harga. Untuk perhitungan
standar biaya tenaga kerja (WDO) per pak produk, perusahaan
mengalokasikan anggaran biaya tenaga kerja (WDO) untuk seluruh produk
terhadap satu produk tertentu, dengan menggunakan dasar alokasi lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi volume produk tertentu yang
dianggarkan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh
volume produk perusahaan yang dianggarkan. Perhitungan standar biaya
overhead pabrik (WIO) per pak produk dihitung dengan menggunakan fungsi
korelasi antara standar biaya overhead pabrik (WIO) per pak produk dengan
standar biaya tenaga kerja (WDO) per pak produk. Hal ini dapat menimbulkan
perbedaan hasil perhitungan antara total anggaran biaya overhead (WIO) dari
seluruh produk yang menggunakan biaya standar per pak produk. dengan
anggaran biaya ovehead pabrik (WIO) dengan tidak menggunakan standar.
Perhitungan biaya tenaga kerja (WDO) dan biaya overhead pabrik (WIO)
aktual per produk dihitung dengan menggunakan dasar alokasi persentase dari
jumlah anggaran yang dibuat tiap produk terhadap total anggaran untuk
seluruh produk. Analisis selisih terhadap biaya bahan baku dan biaya bahan pengemas
dilakukan dengan menghitung selisih efisiensi dan selisih harga. Analisis selisih
terhadap biaya tenaga kerja (WDO) dan biaya overhead pabrik (WIO)
dilakukan hanya dengan menghitung selisih pada komponen - komponen biaya
yang terdapat di dalamnya dengan menggunakan dasar alokasi persentase
jumlah yang dianggarkan untuk suatu produk terhadap total anggaran untuk
seluruh produk.
PT X baru melakukan penelitian terhadap selisih apabila selisih tersebut
dirasa tidak wajar, belum ditetapkan besarnya toleransi terhadap besarnya
selisih dan frekwensi terjadinya selisih, yang dapat digunakan sebagai indikator
bilamana diperlukan suatu penelitian lebih lanjut terhadap selisih yang tejadi.
Setelah melakukan penelitian dan analisis terhadap perusahaan ini, ada
beberapa hal yang ingin penulis sarankan untuk meningkatkan peranan
anggaran biaya produksi sebagai alat perencanaan dan pengendalian efisiensi
biaya produksi pada PT X, yaitu : pembuatan prosedur tertulis dari penyusunan
anggaran, perbaikan dalam perhitungan standar biaya tenaga kerja (WDO)
dan standar biaya overhead pabrik (WIO) untuk setiap produk agar dapat
dianalisis lebih lanjut, perbaikan perhitungan biaya tenaga kerja (WDO) dan
biaya overhead pabrik (WIO) aktual untuk tiap produk, penetapan toleransi
terhadap besarnya selisih dan frekwensi terjadinya selisih sebagai indikator
bialaman diperlukan suatu penelitian lebih lanjut terhadap penyebab terjadinya
selisih, dan perbaikan analisis selisih biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik per produk menjadi lebih mendalam.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4994 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain