Computer File
Pemeriksaan operasional dalam membantu manajemen untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan penjualan pada PT. X, Jakarta
Dengan semakin meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana
maka akan mengundang munculnya investor untuk menanamkan modalnya
dalam pembangunan sarana dan prasarana tersebut. Hal ini menyebabkan
semakin ketatnya persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar dalam
penyediaan mesin-mesin untuk menunjang kelancaran pembangunan tersebut.
Salah satu cara agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya adalah dengan berusaha bekerja secara efektif dan efisien dalam
kegiatan-kegiatannya, termasuk juga kegiatan penjualan dan penagihan
piutang. Kegiatan penjualan menjadi suatu kegiatan yang sangat penting
karena dari kegiatan ini didapatkan sumber dana yang utama untuk
menghidupi perusahaan. Pada PT. X yang menjadi obyek penelitian penulis
ini, sebagian besar penjualan dilakukan secara kredit dan untuk merealisasikan
hasil dari penjualan kredit tersebut perlu kiranya mengefektifkan kegiatan
penagihan piutang di dalam perusahaan. Oleh karena itu, manajemen
berkewajiban untuk mengelola kegiatan penjualan dan penagihan piutang
tersebut secara efektif dan efisien.
Pemeriksaan operasional diperlukan untuk membantu manajemen dalam
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam bidang-bidang operasional dan hasil dari pemeriksaan operasional berupa saran atau
rekomendasi diharapkan dapat membawa perbaikan atau peningkatan atas
prestasi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode deskriptif
analitis. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa langkah
pendekatan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian lapangan
pada PT. X di Jakarta yaitu dengan mengadakan observasi, wawancara dan
pengajuan daftar pertanyaan dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan data
sekunder diperoleh dengan membaca dan mempelajari buku-buku
kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
Pemeriksaan operasional yang dilaksanakan oleh penulis menempuh dua
tahap, yaitu tahap pemeriksaan pendahuluan dan tahap pemeriksaan
mendalam. Pada tahap pemeriksaan pendahuluan, penulis mengadakan
pengamatan fisik secara sekilas dan juga mengadakan wawancara dengan
manajemen untuk mengidentifikasi bidang dan kegiatan yang dianggap
penting untuk menentukan hal-hal mana yang memerlukan penanganan lebih
lanjut.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap pemeriksaan pendahuluan
tersebut maka akan diadakan pemeriksaan yang lebih mendalam, yaitu
mencakup penilaian struktur pengendalian intern pada kegiatan penjualan dan
penagihan piutang, memeriksa bagaimana prestasi penjualan dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan. Dalam melakukan pemeriksaan atas kegiatan
penjualan, diketahui bahwa kegiatan penjualan masih menyimpang dari
anggaran yang telah ditetapkan. Walaupun demikian belum tentu kegiatan
penjualan kurang efektif karena perusahaan dalam melakukan kegiatan
penjualan belum menyusun suatu rencana kerja sehingga anggaran yang
disusun oleh perusahaan belum merupakan anggaran yang baik. Masalah lain
yang penulis temukan adalah penggunaan salesman yang belum optimal
dimana jumlah salesman yang digunakan terlalu banyak. Hal ini disebabkan
karena tidak digunakannya laporan kegiatan salesman sehingga aktivitas
salesman di luar perusahaan tidak dapat dipantau oleh supervisor sebagai
atasan langsungnya. Selain itu kualitas salesman yang ada mungkin masih
perlu ditingkatkan karena salesman yang banyak jika tidak dibarengi dengan
kemampuan menjual yang baik, hanya akan merupakan tumpukan sumber
daya yang tidak berguna bagi perusahaan. Perusahaan juga sebaiknya
menyusun suatu deskripsi pekerjaan (job description) sehingga masing-masing
karyawan mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing
sehingga tidak ada saling melemparkan tanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan sehari-hari.
Untuk mengurangi pemborosan dana perusahaan, sebaiknya perusahaan
menetapkan batas maksimum biaya perbaikan kendaraan salesman yang akan
diganti oleh perusahaan sehingga setiap kelebihan dari jumlah tersebut menjadi tanggung jawab salesman yang bersangkutan. Dengan demikian para
salesman akan selalu memperhatikan dan merawat kendaraannya jika tidak
ingin mengeluarkan dana untuk memperbaikinya. Selain itu penulis juga
memberikan saran agar perusahaan menyelenggarakan kartu pemeliharaan
kendaraan (kartu eksploitasi) untuk mencatat setiap pengeluaran yang
berkaitan dengan pemeliharaan kendaraan. Penanganan kartu ini berada di
bawah fungsi akuntansi. Dengan penggunaan kartu ini akan memungkinkan
bagian akuntansi untuk mengawasi setiap pengeluaran yang terlahr besar dan
mencari tahu penyebabnya.
Pada analisa terhadap kegiatan penagihan piutang, diketahui bahwa
kegiatan penagihan piutang rata-rata lebih terlambat dari waktu yang telah
ditetapkan. Walaupun cenderung tidak ada piutang yang tak tertagih tetapi
keterlambatan kolektibilitas piutang yang berlanjut akan menimbulkan beban
bunga bagi perusahaan. Salah satu penyebab keterlambatan ini adalah tidak
dikenakannya denda terhadap pelanggan yang terlambat membayar dengan
alasan tingginya tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan sehingga
ada ketakutan akan kehilangan pelanggan.
Pada tahap akhir pemeriksaan, penulis menyusun suatu laporan hasil
pemeriksaan yang memuat rekomendasi berupa saran atau usulan sebagai
pertimbangan bagi manajemen untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi
penjualan dan penagihan piutang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4998 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HER m/95 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain