Computer File
Peranan analisis break-even dalam membantu perusahaan menetapkan volume penjualan kamar : studi kasus pada Hotel Royal Palace
Dengan semakin berkurangnya peranan sektor migas sebagai sumber
energi dunia, maka Indonesia berusaha menggalakkan sektor non migas untuk
meningkatkan penerimaan negara. Salah satu sektor yang dapat mendukung
usaha ini adalah bidang pariwisata. Hotel Royal Palace sebagai salah satu hotel
yang cukup besar di Bandung (hotel berbintang dua) merupakan salah satu sarana
untuk menunjang program pariwisata pemerintah dalam bidang akomodasi di
daerah Jawa Barat.
Sebagaimana jenis usaha lainnya, hotel juga mempunyai tujuan untuk
memperoleh laba. Laba merupakan selisih antara hasil penjualan dan total biaya.
Laba yang memadai diperoleh jika hasil penjualan lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan dan juga bila tingkat laba yang telah direncanakan dapat tercapai.
Untuk dapat mencapai suatu tingkat laba tertentu, maka diperlukan suatu alat
analisis yang membahas mengenai variabel yang dapat mempengaruhi tingkat
laba yaitu dengan dengan menggunakan analisis break-even.
Dengan analisis break-even dapat dilihat hubungan antara biaya, volume
penjualan, harga jual, sehingga dapat memperkirakan pengaruh perubahan salah
satu faktor terhadap tingkat laba yang diharapkan tercapai. Analisis break-even ini
digunakan untuk menentukan break-even point yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan tidak memperoleh laba maupun menderita kerugian. Selain itu, dengan analisis break-even juga dapat diketahui berapa volume penjualan yang
perlu dicapai untuk mendapatkan tingkat laba yang direncanakan.
Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode deskriptif
analitis. Pengumpulan data dilakukan penulis melalui wawancara, observasi
langsung dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan serta melalui
penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari literatur-literatur serta sumber-sumber
lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Dari hasil peneliian yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan
bahwa Hotel Royal Palace belum menggunakan analisis break-even dalam
menetapkan volume penjualan kamarnya untuk mencapai laba yang telah
direncanakan. Selama ini Hotel Royal Palace hanya menggunakan data pada
periode sebelumnya dalam menetapkan jumlah kamar yang perlu terjual agar
target laba yang telah direncanakan dapat tercapai.
Pada akhimya penulis menyarankan agar pihak manajemen perusahaan
menggunakan analisis break-even dalam menetapkan volume penjualan kamarnya
agar laba yang telah direncanakan dapat tercapai. Karena analisis break-even
dapat menggambarkan hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara
biaya dan besarnya penjualan sebagai faktor yang menentukan laba perusahaan.
Dengan demikian, pihak manajemen dapat mengetahui variabel-variabel apa saja
yang perlu diturunkan atau ditingkatkan agar laba yang telah direncanakan dapat
tercapai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5000 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain