Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi obat sebagai alat bantu bagi manajemen dalam upaya menekan tingkat kegagalan produk : studi kasus pada PT. IPHA Laboratories, Bandung
Banyaknya perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia
memudahkan masyarakat, rumah sakit dan apotek dalam mencari pemasok
guna memperoleh obat-obatan yang sering dipakai di dalam memenuhi
kebutuhannya masing-masing. Dengan semakin berkembangnya perusahaan
farmasi tersebut dan dihasilkannya produk-produk obat yang bervariasi,
mengakibatkan banyaknya persaingan di antara perusahaan-perusahaan
farmasi itu sendiri di dalam menghasilkan produk obat yang mempunyai daya
guna yang efektif dan bermutu tinggi. Hal ini perlu untuk menambah
keinginan dan kepuasan konsumennya, dan perusahaan tersebut dapat terus
bertahan dan meningkatkan pendapatannya.
Agar suatu perusahaan dapat mempunyai kualitas produk yang baik
dengan harga bersaing maka perlu adanya evaluasi terhadap proses
produksi yang dilakukannya. Salah satu cara adalah dengan menekan
adanya tingkat kegagalan produk yang sering terjadi dalam perusahaan yang
menyebabkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Sehingga untuk menjalankan pelaksanaan proses produksi dengan
baik, efisien dan efektif maka diperlukan pemeriksaan operasional sebagai
alat bantu manajemen dalam mengidentifikasikan berbagai masalah yang
dihadapi perusahaan, serta memberikan rekomendasi terhadap kelemahan
yang ada dalam perusahaan dan membantu menekan tingkat kegagalan
produk yang terjadi dengan cara meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pelaksanaan proses produksi.
Dalam skripsi ini, penulis menekankan penelitian pada pemeriksaan
operasional atas proses produksi obat yang lebih diprioritaskan pada proses
produksi obat suntik, untuk menekan tingkat kegagalan produk yang terjadi
pada PT. IPHA Laboratories yang berlokasi di kota Bandung.
Pemeriksaan operasional yang penulis lakukan ini dibagi menjadi dua
tahap, yaitu tahap pendahuluan dan tahap pemeriksaan mendalam. Pada
tahap pendahuluan ini, penulis melakukan pengamatan fisik sekilas
perusahaan, mengumpulkan data tertulis yang diperlukan, melakukan
wawancara dengan manajemen, serta melakukan analisa atas data yang
telah dikumpulkan. Kemudian untuk meneliti lebih lanjut masalah yang telah
diidentifkasikan sebelumnya, diperlukan pemeriksaan yang lebih mendalam
guna mengevaluasi penyebab permasalahan dan mencari pemecahannya
berupa saran atau rekomendasi untuk perbaikan.
Temuan yang didapat dari pemeriksaan tersebut adalah perusahaan
sering mengalami kegagalan produk pada proses produksi yang berjalan.
Selain itu dari perbandingan persentase tingkat kegagalan produk yang
terjadi terhadap batas tingkat kegagalan produk yang telah ditetapkan
perusahaan kurang terpenuhi.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dapat diperoleh bahwa jenis
kegagalan yang paling sering terjadi dalam perusahaan adalah obat yang
dihasilkan tidak steril, adanya perubahan fisik pada obat tersebut, dan
kerusakan di tahap pengemasan. Selain itu, ditemukan pula adanya faktor-faktor
penyebab kegagalan produk yang terjadi yang disebabkan oleh empat
faktor yaitu manusia, bahan baku, metode dan mesin. Tingkat penyebab
kegagalan produk yang paling besar terjadi pada faktor manusia yang banyak
diakibatkan pada kecerobohan atau ketidaktelitian dari pekerjanya.
Faktor manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan
produk adalah kesalahan pengambilan bahan baku, kesalahan penimbangan
dan mixing, serta ketidaktelitian / kurang hati-hatinya pekerja.
Faktor bahan baku yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan
produk adalah sifat bahan baku dan kualitas bahan baku. Sedangkan dari
faktor mesin adalah kerusakan mesin dan adanya gangguan listrik, dan dari
faktor metode adalah adanya pesanan khusus.
Pada akhirnya, penulis akan memberikan saran atau rekomendasi
yang dapat dijadikan bahan masukan bagi manajemen, yaitu : memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada pekerja, pengawasan yang lebih
terhadap jalannya proses produksi terutama pada saat pekerja melakukan
pekerjaan yang sering mengakibatkan terjadinya kegagalan produk,
melakukan seleksi terhadap supplier / pemasok, menyediakan generator, dan
perencanaan yang baik untuk mengantisipasi adanya kemungkinan masalah
yang dapat terjadi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5006 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain