Computer File
Peranan sistem informasi dalam menunjang keandalan informasi untuk pengambilan keputusan pemberian kredit : studi kasus pada KKB IPTN "Wahana Raharja"
Pesatnya perkembangan dunia usaha menuntut suatu badan usaha untuk
mampu mempenahankan kelangsungan hidupnya dengan mendapatkan laba
seoptimal mungkin. Laba tersebut dapat diperoleh melalui penjualan baik secara
tunai maupun kredit. Dalam era globalisasi dan ketatnya persaingan usaha, setiap
badan usaha harus dapat tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu akan
mengakibatkan skala operasi dan volume usaha bertambah besar. Aktivitas badan
usaha akan meningkat. Seorang pimpinan dituntut untuk dapat mengambil
keputusan secara cermat dan tepat. Keputusan yang tepat dan cermat dapat
diperoleh dengan adanya informasi yang akurat dan dapat diandalkan. lnformasi
diperoleh melalui suatu proses tranformasi. Proses transformasi data menjadi
informasi ini disebut pula suatu sistem informasi.
Sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan
terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponan terkomputerisasi
yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data, memroses data, dan
menghasilkan informasi untuk pemakai.
Sistem informasi memiliki beberapa kegiatan utama yaitu menerima atau
mengumpulkan data sebagai masukan (input), melakukan pengolahan data, dan
akhirnya diperoleh informasi sebagai keluaran (output). Setelah data atau informasi tersebut dipakai, maka akan dilakukan proses penyimpanan data atau
informasi (storage) agar data selalu tersedia bila suatu saat dibutuhkan kembali.
Proses selanjutnya adalah pemeliharaan (maintenance) yaitu proses yang
dilakukan secara berkala terhadap data yang telah disimpan agar data tersebut
selalu up to date.
Raymond McLeod menyebutkan bahwa ada empat dimensi informasi yang
memberikan andil terhadap nilai informasi yaitu relevancy, accutacy, timeliness,
dan completeness. Apabila informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi
tidak memenuhi keempat syarat tersebut, maka keputusan yang diambil dapat
menjadi salah. Mutu informasi bervariasi karena adanya bias atau kesalahan yang
dapat disebabkan antara lain oleh pengukuran dan pengumpulan data yang salah,
data hilang atau tidak terolah, dan kesalahan mencatat atau mengoreksi data.
Sistem informasi untuk pengambilan keputusan pemberian kredit penjualan
barang yang diterapkan di KKB IPTN "Wahana Raharja" dilakukan secara batch
processing dengan menggunakan perangkat keras yang memadai. Perangkat
keras yang digunakan telah terintegrasi antar departemen yaitu dengan
digunakannya satu buah PC-file Server 16 MB yang telah dipasang secara on line
dengan mainframe computer IPTN dan beberapa work station yang saling
berhubungan antar departemen di KKB sehingga data yang dibutuhkan diharapkan
selalu up to date. Tetapi karena pengisian data sebagian masih dilakukan secara
manual dan pengisiannya tidak lengkap sehingga waktu pengolahan data menjadi
lebih lama dan data yang diinpufkan ke dalam komputer menjadi tidak lengkap dan akurat. Contoh yang sederhana adalah pengisian data pelunasan kredit pada buku
anggota hanya tergantung pada kesadaran anggota untuk mengisikan buku
anggotanya setiap bulannya. Akibatnya pada saat anggota tersebut telah
melunasi kredit sebelum masa angsurannya habis karena ingin mengajukan
permohonan kredit yang baru, pengambil keputusan tidak dapat mengabulkan
permohonan kredit baru ini karena menganggap kredit lama belum dilunasi. Data
pelunasan yang akurat hanya bisa didapat pada komputer KKB.
Penyimpanan data dan informasi yang diterapkan di KKB telah cukup
memadai. Data yang disimpan secara manual dalam kartu piutang masing-masing
anggota dapat dijadikan back up apabila terjadi kerusakan pada komputer.
Pemeliharaan data dan informasi untuk karyawan IPTN dilakukan secara
otomatis oleh komputer. Apabila anggota melunasi kredit sebelum masa
angsurannya habis maka Biro Penagihan akan menginputkan data pelunasan ke
dalam komputer setelah ada otorisasi dari Kepala Bidang Penjualan Barang pada
bukti pelunasan.
Prosedur untuk mengamankan komputer dilakukan dengan diterapkannya
password yang hanya dapat diketahui oleh operator. Kelemahannya adalah tidak
terkuncinya ruangan komputer sehingga ruangan tersebut dapat diakses oleh siapa
saja. Kelemahan lainnya adalah tidak digunakannya log (daftar) yang mencatat
siapa saja yang telah menggunakan komputer sehingga tidak dapat dilakukan
pelacakan terhadap pemakai komputer. Dari hasil penelitian yang dilakukan secara umum sistem informasi yang
diterapkan di KKB IPTN telah cukup menunjang untuk menghasilkan keandalan
informasi untuk pengambilan keputusan pemberian kredit. Penggunaan sistem
komputerisasi diharapkan dapat mendukung kecepatan proses pengolahan data.
Hanya saja informasi yang dihasilkan masih dapat dimaksimalkan dengan cara
pengisian data yang lengkap dan akurat sehingga keputusan dapat diambil dengan
tepat dan tidak memakan waktu lama. Salah satu cara untuk mempercepat proses
pengolahan data adalah dengan diterapkannya sistem on line processing yang
dimungkinkan karena perangkat keras yang dibutuhkan sudah memadai dan
Sistem on line processing ini selain mempercepat waktu pengolahan juga
mengurangi kertas atau dokumen yang digunakan. Dalam hal ini KKB IPTN dapat
menjalin kerjasama dengan Pusat Komputasi Nusantara IPTN untuk
pengembangan sistem informasinya sehingga KKB dapat meningkatkan pelayanan
kepada anggota.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5031 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAP p/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain