Computer File
Peranan prosedur pengendalian dalam meningkatkan pengendalian intern fungsi penerimaan dana penyelenggaraan pendidikan tinggi : studi kasus pada Universitas Katolik Parahyangan
Lembaga pendidikan tinggi tidak terlepas dari suasana kompetitif seperti yang
berlaku di dunia usaha komersial, sekalipun perguruan tinggi bukanlah lembaga
usaha yang berorientasi pada pencapaian laba. Dalam suasana kompetitif tersebut,
tiap perguruan tinggi berusaha untuk terus meningkatkan mutunya. Mutu suatu
perguruan tinggi turut ditentukan oleh sistem yang mendukungnya. Sistem tersusun
dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan. Sistem keuangan terdiri dari
prosedur-prosedur yang berkaitan dengan penanganan masalah keuangan, seperti
prosedur penerimaan.
Pengendalian intern yang memadai dalam suatu sistem akan meningkatkan
keandalan informasi yang dihasilkannya. Pengaruh prosedur pengendalian yang
baik dalam menciptakan pengendalian intern yang memadai merupakan pokok
bahasan dalam penelitian ini. Turut dibahas masalah penggunaan jaringan
komputer untuk mendukung penerapan prosedur pengendalian yang baik sejalan
dengan bertambahnya aktivitas transaksi.
Objek dari penelitian ini adalah Universitas Katolik Parahyangan, yang
merupakan almamater penulis sendiri. Penerimaan dana penyelenggaraan
pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan dapat dikelompokkan atas
penerimaan dari mahasiswa, penerimaan dari mahasiswa baru, dan penerimaan
dari calon mahasiswa. Pengendalian intern dari prosedur penerimaan ditelaah dari lima komponen
prosedur pengendalian, yaitu : otorisasi yang tepat, pemisahan tugas, penggunaan
dokumen dan catatan yang memadai, pengamanan atas aset dan catatan, serta
pemeriksaan independent.
Struktur organisasi Universitas Katolik Parahyangan sudah sesuai dengan
Peraturan Pemerintah R.I. No.30 tahun 1990, tetapi belum didukung oleh adanya
uraian kerja. Otorisasi atas penerimaan dana penyelenggaraan pendidikan tinggi
sudah dilakukan namun tidak untuk seluruh jenis penerimaan. Pemisahan tugas
yang dapat mengurangi kesempatan seseorang melakukan kesalahan dan
sekaligus menutupinya juga sudah diterapkan dengan memisahkan fungsi otorisasi
oleh BAA, pencatatan oleh BAK dan penyimpanan oleh bank. Penggunaan
dokumen-dokumen untuk membantu pencatatan belum dilakukan secara memadai.
Meskipun begitu pengamanan yang cukup atas aset dan catatan sudah dilakukan.
Pengecekan secara independen sudah dilaksanakan meskipun masih perlu
ditingkatkan.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa prosedur pengendalian fungsi
penerimaan dana penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Katolik
Parahyangan kurang baik. Kondisi ini menyebabkan pengendalian intern atas
fungsi penerimaan menjadi tidak memadai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5036 | DIG - FE | Skripsi | AKUN DEW p/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain