Computer File
Peranan pemeriksaan operasional atas pembelian dalam usaha meningkatkan ketepatan waktu persediaan bahan baku : studi kasus pada PT. Mabel Electric Works Manufacturing
Industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri di Indonesia yang
berkembang dengan pesat. Pesatnya perkembangan ekonomi yang ditandai
dengan maraknya pembangunan gedung-gedung bertingkat, kondominium, pabrik
serta perumahan-perumahan baru, mendorong industri elektrik, yang merupakan
salah satu industri manufaktur untuk memenuhi peningkatan permintaan akan alat-alat
penerangan yang dibutuhkan oleh gedung dan bangunan-bangunan baru
tersebut.
PT. Mabel Electric Works Manufacturing, sebagai salah satu produsen alat-alat
penerangan berusaha untuk memenuhi peningkatan permintaan tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha berproduksi sesuai
dengan jadwal yang telah diietapkan, agar target produksi dapat tercapai dan
pesanan dapat diantar pada waktunya, sehingga bonafiditas perusahaan dapat
terjamin.
Proses produksi tidak dapat dipisahkan dengan bahan baku. Oleh sebab itu,
agar dapat berproduksi sesuai jadwal produksi yang telah ditetapkan. maka
dipertukan ketepatan pembelian ‘bahan baku, yang menrpakan salah satu tugas
bagian pembelian , baik kualiis, kuantitas, maupun waktu. Karena dengan tidak
tersedianya bahan baku pada saat dibutuhkan dapat menghambat proses produksi
yang merugikan perusahaan.
Salah satu cara yang dapat membantu perusahaan dalam menilai efisiensi
dan efektivitas perusahaan adalah dengan melakukan pemenksaan operasional.
Pemeriksaan operasional juga dapat membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak tersedianya bahan baku pada saat
dibutuhkan dan akibat yang ditimbulkan serta memberikan rakomendasi atau Saran
yang bermanfaat kepada pihak manajemen untuk memecahkan masalah
ketidaktersediaan bahan baku pada saat dibutuhkan tersebut. Ruang lingkup
pemeriksaan dibatasi dibatasi pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perusahaan dalam memenuhi ketepatan waktu persediaan bahan baku.
Metode , penelitian yang digunakan adalah metode deskrtptif analitis.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi langsung, wawancara
dengan pihak manajemen, dan pengumpulan dokumen-dokumen perusahaan yang
dipedukan. Sedangkan data sekunder diperoleh dad studi kepustakaan atas
literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh temuan bahwa ketidaktersediaan
bahan baku pada saat dibutuhkan terutama disebabkan oleh faktor pemasok
bahan baku. Pengiriman bahan baku yang tidak memenuhi syarat dan
keterlambatan pengiriman bahan baku oleh pemasok mengakibatkan tidak
tersedianya bahan baku pada saat dibutuhkan. Masalah lain yang ditemukan
dalam perusahaan adalah tidak adanya petunjuk atau dokumen tertulis yang
lengkap mengenai prosedur pembelian bahan baku serta belum
didokumentasikannya uraian tugas dan tanggung jawab bagian pembelian. Hal ini
menyebabkan tidak adanya kejelasan dalam menjalankan tugas.
Untuk memecahkan masalah tidak tersedianya bahan baku pada saat
dibutuhkan, direkomendasikan agar perusahaan menerapkan denda atau sanksi
kepada para pemasok yang melakukan keterlambatan pengiriman atau kesalahan
dalam mengirim jenis ataupun kualitas bahan baku. Alternatif lain yang dapat
dilakukan adalah dengan memajukan tanggal pengitiman bahan baku beberapa
hari.
Untuk menciptakan kejelasan dan kepastian dalam menjalankan tugas,
direkomendasikan agar Perusahaan mulai berfikir untuk mendokumentasikan setiap
prosedur dan uraian tugas secara jelas dan lengkap.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5038 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ROS p/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain