Computer File
Pemeriksaan operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku untuk menunjang ketepatan waktu penyelesaian proyek : studi kasus pada PT.Tanah Mas Unggul Lestari
Pada saat ini banyak sekali bermunculan perumahan-perumahan
barn, baik yang didirikan untuk kalangan menengah ke atas datam bentuk
perumahan real estate dan apartemen, maupun perumahan untuk kalangan
menengah ke bawah. Adanya proyek perumahan-perumahan tersebut
menuntut tersedianya jalan di dalam perumahan tersebut dan proyekiproyek
tersebut telah mengubah wajah perkotaan di Indonesia, hal ini sejalan
dengan pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang berjalan sangat pesat
Diperlukannya pembuatan jalan dan saluran lingkungan perumahan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menyebabkan timbulnya
perusahaan-perusahaan jasa pengembang, dan hal inilah yang mendorong
penuhs untuk memilih PT. Tanah Mas Unggul Lestari yang merupakan salah
satu perusahaan jasa pengembang yang cukup besar di wilayah kota Jakarta,
sebagai objek penelitian dalam skripsi ini.
Dengan bermodalkan keuletan dan usaha keras, disertai dengan
dedikasi yang tinggi dari seluruh stafnya, maka perusahaan ini telah
berkembang dengan pesat dan telah banyak melakukan kerjasama dengan
owner dan perbankan untuk menyediakan sarana perumahan bagi
masyarakat
Penulis tertarik untuk membahas masalah pengendalian atas fungsi
pengelolaan persediaan bahan material, yang dalam hal ini merupakan
bahan material yang diperhdcan dalam penyelesaian suatu proyek
pembuatan jalan dan saluran lingkungan perumahan.
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan
mengadakan wawancara dengan pimpinan, karyawan terkait serta
mengadakan observasi. Wawancara dan observasi ini juga didukung oleh
data-data tertulis yang didapat dari perusahaan. Penulis melakukan
penelitiannya di proyek Vila Cendana, Rempoa-Tangerang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengendalian atas pengelolaan persediaan bahan material pada
perusahaan belum memadai, karena mengandung kelemahan-kelemahan
sekaJigus lemahnya pengendalian yaitu:
1. Fasilitas fisik gudang yang kurang memadai.
2. Penilaian yang kurang memadai atas pemilihan pemasok bahan baku.
3. Pelaksanaan tugas yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
dan adanya perangkapan tugas.
4. Pengeluaran bahan baku dari gudang proyek tidak diawasi.
5. Dapat berubahnya rencana persediaan bahan baku yang sudah
ditetapkan tanpa alasan yang cukup jelas.
Dengan ditemukannya kelemahan-kelemahan tersebut maka penulis
telah memberikan beberapa usulan kepada pihak manajemen, yaitu :
1. Perlu perbaikan fasilitas fisik gudang sebagai fungsi penyimpanan.
Dengan adanya gudang perusahaan dapat memesan langsung
kebutuhan bahan material untuk beberapa minggu, tidak hanya untuk
kebutuhan satu minggu saja seperb yang dilakukan selama ini. Sehingga
perusahaan tidak terlalu begantung pada ketepatan waktu pengiriman
bahan material oleh pemasok.
2. Pembenahan dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan dan tidak ada perangkapan tugas, selain itu
perlu dilakukan juga pembenahan dalam pelaksanakan prosedur
pengelolaan persediaan yang sudah ditetapkan, yaitu dengan didukung
oleh ketaatan dari pihak manajemen dalam melaksanakan prosedur yang
sudah ditetapkan.
3. Penilaian atas pemilihan pemasok harus dilakukan dengan lebih baik.
Tidak hanya dengan melihat harga penawaran yang diberikan oleh
pemasok saja, tetapi harus melihat juga kemampuan pemasok dalam
melakukan pekerjaannya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5043 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain