Computer File
Peranan kehandalan pengendalian intern penjualan dalam menilai kewajaran penyajian jumlah penjualan pada laporan keuangan : studi kasus pada CV. A. E. Brother's Company
Kegiatan sektor swasta telah menjadi motor penggerak ekspansi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Dengan banyaknya perusahaan yang berdiri, mengakibatkan persaingan yang semakin ketat.
Dalam menghadapi persaingan, untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan hams memperoleh laba dalam jumlah yang pantas. Laba secara umum merupakan kelebihan dari jumlah pendapatan yang diterima oleh perusahaan dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Pendapatan bagi perusahaan terutama diperoleh dari hasil penjualan. Penjualan merupakan penyerahan barang atau jasa kepada langganan yang disertai dengan imbalan dari langganan. Imbalan dapat diserahkan pada aat barang atau jasa diterima, terjadi penjualan tunai. Imbalan juga dapat diserahkan beberapa waktu setelah terjadinya penyerahan barang atau jasa yang bersangkutan, terjadi penjualan kredit. Penjualan kredit menimbulkan tagihan bagi perusahaan yang disebut piutang.
Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, di mana skala usaha bertambah besar, pemilik perusahaan tidak dapat lagi menangani dan mengawasi secara langsung semua transaksi yang terjadi setiap saat. Pemilik harus menyerahkan sebagian wewenangnya kepada bawahan sebagai pelaksana kegiatan perusahaan. Agar pemilik tidak kehilangan kendali dan tetap dapat memonitor perkembangan perusahaannya, pemilik perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang dapat meyakinkan bahwa bawahannya tidak bertindak di luar jalur yang telah digariskan. Alat bantu tersebut dikenal dengan istilah pengendalian intern.
Keberhasilan operasi perusahaan biasanya dikaitkan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Hasil yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu dilaporkan oleh manajemen kepada pemilik perusahaan dalam bentuk suatu laporan, yang disebut laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan yang telah mempercayakan pengelolaan perusahaan kepadanya.
Tujuan disusunnya laporan keuangan suatu perusahaan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu kewajaran suatu laporan keuangan menjadi sangat penting artinya.
Laporan keuangan berguna untuk perencanaan dan pengendalian bagi pihak intern perusahaan dan juga digunakan oleh pihak ekstern, seperti pemasok, kreditur, dan bank. Digunakannya laporan keuangan oleh pihak ekstern membawa dampak bahwa informasi yang terdapat di dalamnya harus lebih dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh akuntan publik bertujuan untuk menilai apakah laporan keuangan perusahaan yang disajikan sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum, diterapkan secara konsisten dan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
Sesuai dengan standar kedua dari Standar Pekerjaan Lapangan, yakni seorang auditor yang ditugaskan untuk memeriksa laporan keuangan harus memahami pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan.
Pengendalian intern memegang peranan penting bagi pemilik perusahaan sebagai alat bantu mengendalikan dan memonitor kegiatan perusahaan. Pengendalian intern dilihat dari sisi pemeriksa juga mempunyai peranan yang penting.
Dalam usaha untuk melakukan pembahasan berdasarkan landasan teori yang ada, penulis memilih perusahaan minyak sebagai obyek penelitian. Perusahaan minyak CV. A. E. Brother's Company berlokasi di kota Jakarta, dan produk utama yang dihasilkan adalah minyak goreng.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV. A.E. Brother's Company dibatasi pada siklus penjualan dan penagihan piutang. Dalam menilai keandalan pengendalian intern pada siklus penjualan dan penagihan piutang diperlukan pemahaman atas pengendalian intern atas siklus penjualan dan siklus penagihan piutang.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern yang memadai atas siklus penjualan pada CV. A.E. Brother's Company dan bagaimana peranan keandalan pengendalian intern siklus penjualan dalam menilai kewajaran penyajian jumlah penjualan pada laporan keuangan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta memberikan gambaran dan analisis mengenai masalah yang ada. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan pada satu obyek saja, dimana data diperoleh melalui penelitian kepustakaan, penelitian lapangan dengan observasi, wawancara dengan pejabat yang berwenang.
Pembahasan diawali dengan pemahaman pengendalian intern, dengan memahami prosedur penjualan dan penagihan yang dijalankan oleh perusahaan.
Berdasarkan pembahasan mengenai pengendalian intern yang berkaitan dengan siklus penjualan dan penagihan CV. A.E. Brother's Company, penulis menarik kesimpulan bahwa sampai saat ini telah terdapat pengendalian intern yang cukup memadai atas penjualan dan penagihan piutang. Dibuktikan dengan adanya berbagai kekuatan yang ada pada pengendalian intern tersebut.
Selain kekuatan yang terdapat dalam pengendalian intern, penulis menemukan beberapa kekurangan dalam pengendalian intern baik dalam prosedur penjualan.
Mengenai kekurangan dari pengendalian yang ditemukan pada siklus penjualan dan penagihan piutang perusahaan, penulis mencoba memberikan beberapa saran berupa perbaikan ataupun peningkatan pengendalian yang mungkin bisa bermanfaat, sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk memperbaiki pengendalian intern yang selama ini dijalankan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5083 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain