Computer File
Peranan anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dalam menetapkan tingkat kebutuhan dan pembelian bahan langsung pada PT. SIMNU
Globalisasi telah merambah pada semua sektor dan segi kehidupan mulai dari segi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Dampak yang nyata dari adanya pergerakan yang menuju kepada globalisasi ekonomi adalah adanya kebutuhan yang dirasakan oleh industri-industri di Indonesia baik industri yang bergerak di bidang pengadaan barang maupun pengadaan jasa untuk dapat bersaing dalam industrinya dan tetap hidup (survive) di tengah-tengah persaingan tersebut. Baik masing-masing maupun secara keseluruhan, suatu industri atau perusahaan berada dalam persaingan, dan agar tetap hidup, suatu perusahaan yang berada di dalmnya harus memiliki keunggulan. Sebagai objek penelitian ini, dipilih suatu perusahaan yang bergerak pada industri kulit sintesis yaitu PT SIMNU, dimana perusahaan ini sedang bertumbuh dan mengalami persaingan, sehingga keunggulan harus dimiliki agar dapat bertahan hidup.
Salah satu tindakan yang penting dalam menghadapi persaingan, yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah tindakan perencanaan. Setiap bagian dalam suatu perusahaan membutuhkan perencanaan, dan perencanaan pada suatu bagian haruslah sejalan, bersesuaian dan terkoordinasi dengan perencanaan pada bagian lain dalam mendukung tujua perusahaan secara keseluruhan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan oleh manajemen dalam mengkoordinasikan perencanaan setiap bagian di suatu perusahaan adalah anggaran (budget). Anggaran sebagai alat perencanaan perusahaan yang tertuang secara kuantitatif, akan berfungsi pula sebagai alat koordinasi antar bagian dalam perusahaan, sehingga dengan ditetapkan dan disahkannya suatu anggaran, maka setiap bagian dalam perusahaan akan bekerja untuk bagiannya, dan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dengan kata lain anggaran akan membantu manajemen dalam melakukan fungsi koordinasi.
Anggaran penjualan merupakan titik awal dalam penyusunan anggaran keseluruhan dan anggaran bagian-bagian yang lain disususn berdasarkan angka-angka pada anggaran penjualan tersebut. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa anggaran penjualan berfungsi sebagai alat koordinasi perencanaan antar bagian-bagian dalam perusahaan. Berdasarkan dasar pemikiran tersebut, penulis memilih judul skripsi "Peranan Anggaran Penjualan sebagai Alat Koordinasi dalam menetapkan Tingkat Kebutuhan dan Pembelian Bahan Langsung pada PT SIMNU".
Dalam menyusun skripsi ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan menguraikan terlebih dahulu kondisi objek penelitian / perusahaan yang diteliti berdasarkan fakta dan data yang ada, termasuk masalah yang dihadapi perusahaan, kemudian melakukan analisis dan berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut. Pengumpulan data untuk tujuan penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian di lapangan, yang dilakukan baik dalam bentuk wawancara maupun observasi, dan studi kepustakaan.
PT SIMNU sebagai objek penelitian, adalah kependekan dari PT Sempurna Indah Multinusantara dan ia telah menetapkan dirinya untuk bergerak pada bidang manufaktur dengan hasil produksi utama berupa kulit sintesis.
Penelitian yang dilakukan pada PT SIMNU dimulai dengan penelaahan atas kebijakan penjualan perusahaan, strategi penjualan dan anggaran penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam hal perencanaan produksi dan bahan langsung, PT SIMNU belum memiliki anggaran produksi dan anggaran bahan langsung, sehingga anggaran penjualan yang telah ditetapkan barulah berfungsi sebagai alat koordinasi dalam perencanaan produksi dan penyediaan bahan langsung. Berdasarkan data anggaran penjualan dan data lain yang diperoleh dari perusahaan, penulis mencoba melakukan perencanaan produksi dan penyediaan bahan langsung melalui penyusunan anggaran produksi dan anggaran bahan langsung. Tujuan dari perencanaan produksi dan penyediaan bahan langsung ini adalah untuk menetapkan tingkat kebutuhan dan pembelian bahan langsung yang harus dilakukan, dengan tujuan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan.
Dengan adanya perencanaan produksi dan penyediaan bahan langsung yang baik, maka perusahaan sedikit banyak akan dapat memperkirakan jumlah bahan langsung yang harus disediakan dan dibeli pada periode tersebut, dimana dalam hal ini perusahaan juga dapat memperkirakan kebutuhan dana atas pembelian bahan langsung tersebut.
Sebagai hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan pada PT SIMNU belum berfungsi sebagai alat koordinasi dalam menetapkan tingkat kebutuhan dan pembelian bahan langsung, hal ini didukung dengan kenyataan bahwa hingga saat ini tingkat kebutuhan bahan langsung belum direncanakan, dan pembelia bahan langsung yang dilakukan belum berdasarkan prediksi kebutuhan untuk memenuhi target penjualan, melainkan hanya berdasarkan pengalaman. Dampak negatif yang akan timbul dari hal tersebut adalah adanya kemungkinan terhambatnya kontinuitas proses produksi akibat tidak tersedianya bahan langsung yang dibutuhkan.
Beberapa kesimpulan lain yang diperoleh selama penelitian tersebut adalah PT SIMNU belum menetapkan secara formal besarnya target persediaan akhir bahan langsung untuk setiap periodenya, agar perencanaan pembelian bahan langsung dapat dilakukan, maka perusahaan harus memiliki kebijakan penetapan target persediaan akhir bahan langsung tersebut; perlunya PT SIMNU memiliki organisasi penyusunan anggaran yang benar yaitu dengan dibentuknya komite anggaran dan departemen anggaran sebagai bagian dari organisasi perusahaan; dalam hal penetapan target penjualan, perusahaan masih sebatas memperkirakan pesanan penjualan yang akan diterima, dan belum bersifat proyektif yaitu memproyeksikan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pesanan dan menjual produk pada periode tersebut.
Melalui hasil penelitian ini penulis berharap, perusahaan dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana anggaran penjualan yang ditetapkan dengan benar dapat juga digunakan sebagai alat koordinasi dalam menetapkan tingkat kebutuhan dan pembelian bahan langsung sebagai bagian dari perencanaan produksi dan penyediaan bahan langsung dalam mendukung usaha-usaha pemenuhan target penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5129 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain