Computer File
Peranan pengendalian intern atas pembelian dan pencatatan aktiva tetap dalam sistem informasi berbasis komputer : studi kasus pada PT. Toyota-Astra Motor
Kemajuan teknologi di bidang komputer memberikan suatu alternatif baru dalam pembuatan suatu sistem informasi. Sistem informasi dengan menggunakan komputer sebagai data processor atau yang sering disebut sistem informasi berbasis komputer telah memperlihatkan kelebihannya dibandingkan dengan sistem informasi manual. Teknologi komputer memungkinkan adanya pengolahan data dalam jumlah yang sangat besar serta dalam menghasilkan informasi dengan jumlah yang besar pula untuk para pemakai.
Kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berbasis komputer tidak perlu diragukan, namun keandalan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berbasis komputer sangat tergantung pada pengendalian atas seluruh aktivitas yang berhubungan dengan komputer yang digunakan sebagai data processor. Keandalan informasi ini tergantung dari tingkat akurasi data yang di-input ke dalam sistem tersebut dan juga keakuratan dari proses yang dilakukan oleh program komputer.
Secara umum, tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah mengetahui peranan pengendalian intern dalam sistem informasi berbasis komputer pada suatu perusahaan.
Penulis melakukan penelitian di PT. Toyota-Astra Motor yang merupakan salah satu perusahaan manufaktur otomotif, khususnya mobil dan beberapa komponennya, di Indonesia. Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda deskriptif analitis yang mengemukakan keadaan perusahaan secara apa adanya berdasarkan data dan keterangan yang diperoleh untuk kemudian membuat analisa, kesimpulan dan saran berdasarkan data tersebut melalui perbandingan dengan teori yang relevan.
Hasil dari penelitian yang penulis lakukan di PT. Toyota-Astra Motor memperlihatkan bahwa terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan di dalam pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan. Kekurangan yang terdapat di dalam pengendalian intern pada perusahaan antara lain adalah tidak adanya pemisahan fungsi secara optimal di dalam fungsi sistem informasi perusahaan. Pemisahaan fungsi ini ada secara struktural, namun di dalam praktek operasioal perusahaan, pemisahaan fungsi ini tidak diterapkan. Pengendalian akses ke dalam CPU room merupakan salah satu kekurangan lain yang penulis temukan selama penelitian. Penggunaan sarana ID badge, yang memang sudah tersedia, sebagai pengendalian akses, tidak dilakukan. Tidak adanya visitor logs sebagai pengendalian akses ke CPU room juga merupakan kelemahan yang terdapat di dalam pengendalian intern perusahaan.
Kebaikan-kebaikan yang penulis temukan selama penelitian salah satunya adalah adanya pengendalian manajemen yang memadai akan fungsi sistem informasi di dalam perusahaan. Adanya rencana jangka panjang, control boards, data processing schedule, post implementation review, serta monthly progress report memberikan keyakinan yang memadai bahwa fungsi sistem informasi berjalan sesuai dengan fungsinya. Penggunaan external label, internal label, volume label, UPS, sysfem and program spec, user manual, passwords, backup data, rotasi penyimpanan backup data di lokasi yang berbeda, dan virus protection sebagai general controls, telah dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa pengendalian keseluruhan akan computer data processing telah dilakukan oleh perusahaan.
Batch total controls, journal transactions, pemeriksaan otorisasi pembelian, preprinted source documents, field check, limit check, range check, reasonableness test, sequence check, passwords, compatibility test, prompting, preformatting, closed-loop verification, clear messages, backup data files, external labels, internal labels, volume labels, control totals, dan userÂ’s totals adalah application controls yang telah dilakukan oleh perusahaan. Application controls ini memberikan keyakinan yang memadai bahwa data, yang di-input, proses yang dilakukan dan output yang dihasilkan oleh sistem informasi berbasis komputer adalah valid, lengkap, dan akurat dan terkendali.
Secara umum, pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan adalah memadai. Kompensasi yang dilakukan atas kekurangan atau kelemahan yang ada di dalam pengendalian intern perusahaan pada akhirnya dapat meminimalkan resiko yang dapat ditimbulkan karena lemahnya pengendalian intern itu sendiri. Beberapa saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian antara lain adalah: dilakukannya pemisahan fungsi secara optimal di dalam fungsi sistem informasi perusahaan; penggunaan ID budge sebagai akses masuk ke CPU room; kemutakhiran dokumentasi sistem harus dijaga; prenumbered untuk source documents; serta penggunaan bar-code untuk setiap aktiva tetap.
Demikianlah gambaran singkat dari penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan mengenai peranan pengendalian intern atas pembelian dan pencatatan aktiva tetap dalam sistem informasi berbasis komputer.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5165 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain