Computer File
Peranan anggaran biaya pemasaran sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya pemasaran pada PT. X Cabang Bandung
Dalam memasuki pembangunan jangka panjang tahap kedua ini bangsa
Indonesia harus mengantisipasi dalam menghadapi tantangan yang lebih berat dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, seperti kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya arti kesehatan pada sebagian masyarakat berpenghasilan rendah pada
umumnya. Maka sudah seharusnya Pemerintah harus meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dengan peningkatan kesadaran tentang arti penting kesehatan dan
peningkatan kualitas kesehatan itu sendiri bagi mereka yang berpenghasilan rendah
khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Maka ketersediaan prasarana
kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah seperti alat - alat kedokteran dan obat -
obatan sudah menjadi keharusan, dan tentunya dengan harga yang terjangkau dengan
pendapatan masyarakat setempat.
Selanjutnya untuk menjaga kontinuitas ketersediaan sarana pendukung, dalam
hal ini obat-obatan, maka fungsi pendistribusian obat-obatan harus lebih ditingkatkan,
sehingga diperlukan suatu pedoman bagi kegiatan pemasaran berupa anggaran biaya
pemasaran yang diharapkan memberikan pedoman bagi kegiatan pendistribusian obat-obatan
agar dapat diiaksanakan secara efektif dan efisien serta sebagai alat
pengendalian biaya pemasaran itu sendiri, maka berdasarkan uraian di atas penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian pada PT. X sebagai perusahaan distribusi obat-obatan
cabang Bandung.
Tujuan penelitian yang dilakukan penulis pada PT. X adalah untuk mengetahui
lebih lanjut mengenai prosedur penyusunan anggaran biaya pada umumnya dan
anggaran biaya pemasaran pada khususnya, jenis-jenis anggaran, dan usaha
pengendalian biaya pemasaran serta peranan anggaran biaya pemasaran sebagai alat
bantu manajemen dalam pengendalian biaya pemasaran.
Penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Analitis,
yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau mencari fakta,
menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisis dan kemudian menyimpulkannya
serta mengintepretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
atas obyek yang diteliti untuk kemudian dapat ditarik kesimpulan dan dibuat saran.
Sedangkan cara memperoleh data yang digunakan adalah pengumpulan data dengan
meneliti langsung ke obyek yang sedang diteliti dengan menggunakan teknik
wawancara (field Research) dan melakukan pencarian data kuantitatif maupun data
kualitatif dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku kepustakaan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti (Library Research).
Anggaran biaya pemasaran dalam fungsinya sebagai alat bantu manajemen
diharapkan dapat berperan secara optimal, hal ini tentunya didukung oleh fungsi
anggaran sebagai alat pengendalian. Pengendalian yang dimaksud di sini adalah suatu
proses untuk meyakinkan apakah sasaran telah dicapai, sehingga diperlukan suatu
kriteria atau tolok ukur yang digunakan sebagai dasar penilaian. Adapun cara yang
digunakan adalah dengan membandingkan hasil nyata dengan jumlah yang
dianggarkan. Pada akhir tahun, perusahaan melakukan analisis setiap penyimpangan
yang terjadi untuk mencari penyebabnya agar dapat diambil tindakan koreksi atau
langkah-langkah perbaikan, sehingga memberikan umpan balik dalam penyusunan
anggaran yang akan datang , yang diharapkan agar lebih sesuai dengan kenyataannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang diiakukan penulis, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa anggaran biaya pemasaran PT. X cabang Bandung tahun 1996 telah
cukup berperan sebagai alat bantu manajemen, hal ini ditunjang oleh informasi bahwa
dengan pencapaian realisasi biaya hanya sebesar 99,34 % didapatkan hasil pencapaian
realisasi penjualan sebesar 101,545 %.
Pada bagian akhir, penulis memberikan beberapa saran yaitu, sebaiknya cabang
juga diberi wewenang membandingkan biaya pemasaran dengan anggarannya agar
lebih bertanggung jawab dalam memotivasi dan meningkatkan komitmen cabang dalam
melaksanakan anggaran biaya pemasaran tersebut dan sebaiknya perusahaan
menetapkan kriteria atau batas toleransi yang jelas sebagai dasar penilaian untuk
menentukan apakah suatu penyimpangan yang tidak menguntungkan tersebut
signifikan atau tidak. Saran tersebut diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
masukan untuk perusahaan dalam usahanya meningkatkan peranan anggaran biaya
pemasaran sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya pemasaran pada
PT. X cabang Bandung.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5172 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain