Computer File
Pemeriksaan operasional atas fungsi produksi untuk meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian order pesanan dalam rumah produksi : studi kasus pada PT.Agatha Visi Pratama, Yogyakarta
Sejalan dengan perkembangan tekhnologi di bidang audio visual, banyak
sekali muncul rumah-rumah produksi di Indonesia. Rumah produksi ini memberikan
layanan dalam pembuatan dokumentasi video, iklan, sinetron, dan pembuatan
company profile. Menjamumya rumah-rumah produksi tersebut menyebabkan
adanya persaingan yang sangat ketat dalam bidang usaha ini. Dalam menghadapi
persaingan yang ketat ini, rumah-rumah produksi tersebut harus melaksanakan
kegiatannya dengan efisien dan efektif. Perusahaan harus mampu menghasilkan
produk dengan mutu dan kuantitas yang sesuai dengan order pesanan, serta dapat
menyelesaikan order pesanan tersebut tepat pada waktunya.
Masalah keterlambatan penyelesaian order pesanan yang sering terjadi
pada perusahaan ini, memberikan dampak yang kurang baik bagi aktivitas dan
kelangsungan hidup perusahaan. Keterlambatan penyelesaian order pesanan ini
berakibat pada keterlambatan penyerahan order pesanan tersebut kepada
konsumen sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya yang sebenamya
dapat dihindari seperti, biaya upah lembur dan biaya atas kesempatan yang hilang
karena keterlambatan penerimaan pembayaran dari konsumen. Hal ini tentu
berpengaruh pada efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan. Tingginya frekuensi
terjadinya masalah keterlambatan penyelesaian order pesanan pun dapat
menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen kepada perusahaan dan
memberikan dampak buruk bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Salah satu cara yang dapat membantu perusahaan dalam menilai efisiensi
dan efektifitas perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan operasional.
Pemeriksaan operasional juga dapat membantu perusahaan dalam
mengidentifikasikan masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan faktor
penyebabnya, serta mamberikan rekomendasi atas penyelesaian masalah
perusahaan, dalam hal ini adalah masalah keterlambatan penyelesaian order
pesanan. Penulis membatasi pemeriksaannya pada fungsi produksi perusahaan,
dimana permasalahan itu timbul.
Dalam pemeriksaan tersebut, penulis melakukan pemeriksaan atas fungsi
produksi dalam dua tahap, yaitu tahap pemeriksaan pendahuluan yang bertujuan
untuk mengidentikasikan permasalahan, mengumpulkan informasi, dan
mengungkapkan hal-hal yang tampaknya memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Dalam hal ini, penulis melakukan pengamatan sekilas atas fasilitas dan pelaksanaan
proses produksi perusahaan dengan menggunakan daftar pertanyaan pemeriksaan
untuk membantu mengumpulkan informasi, melakukan wawancara dengan pihak
manajemen, dan mencari data tertulis yang berkaitan dengan fungsi produksi yang
diteliti. Tahap pemeriksaan mendalam bertujuan untuk meneliti lebih lanjut
permasalahan yang telah diidentifikasikan pada tahap pemeriksaan pendahuluan
dan mengembangkan berbagai saran untuk perbaikan.
Pada penulisan ini, penulis menggunakan metode deskriptif analistis dengan
menggunakan cara penelitian lapangan ( field research ) dan penelitian
kepustakaan ( library research ). Penelitian lapangan dilakukan melalui wawancara
langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dan observasi langsung, dan
pengumpulan dokumen-dokumen perusahaan yang diperlukan. Penelitian
kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang ada
hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti.
Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh temuan bahwa
masalah keterlambatan penyelesaian order pesanan pada perusahaan ini hanya
terjadi pada bulan-bulan ramai. Pada bulan-bulan ramai tersebut, perusahaan
memiliki distribusi order pesanan yang tidak merata. Banyak sekali order-order
pesanan yang memiliki tanggal pengambilan gambar dan tanggal rencana selesai
yang sama. Keterlambatan penyelesaian order pesanan tersebut terjadi karena
kurang adanya koordinasi antara bagian pemasaran dan bagian produksi. Bagian
pemasaran menerima semua order pesanan yang masuk tanpa memperhatikan
kapasitas produksi perusahaan dan menerima order pesanan khusus tanpa
memperhatikan tingkat kesulian order pesanan yang sifatnya khusus yang nantinya
akan mempengaruhi lamanya proses produksi.
Selain itu, bagian produksi juga tidak membuat jadwal proses produksi yang
tertulis, terinci, dan akurat. Hal ini menyebabkan bagian produksi sendiri tidak
mengetahui kapasitas produksinya. Jadwal proses produksi yang ada saat ini hanya
berdasarkan tanggal pengambilan gambar dan mengabaikan jadwal untuk proses
proses selanjutnya. Tidak adanya surat perintah kerja juga menyebabkan masalah
keterlambatan penyelesaian order pesanan karena para pekerja tidak mengetahui
kapan suatu order harus selesai, order mana saja yang telah terlambat, dan order-order
mana yang merupakan order pesanan khusus.
Penyebab lain keterlambatan penyelesaian order pesanan ini adalah karena
bagian produksi mengabaikan pengendalian kualias pada saat kapasitas
produksinya telah maksimum. Hal ini akan mengakibatkan perusahaan harus
melakukan proses ulang untuk memperbaikinya dan berarti harus menunda
pelaksanaan proses produksi untuk order pesanan yang lain. Banyak masalah yang
timbul pada saat proses produksi sedang berlangsung yang mengganggu
kelancaran proses produksinya. Hal ini terjadi karena manajer produksi kurang
melakukan pengawasan selama proses pmduksi sedang berlangsung.
Kerusakan alat editing juga merupakan salah satu penyebab keterlambatan
penyelesaian order pesanan. Masalah keterlambatan penyelesaian order pesanan
ini juga dipengaruhi oleh keterlambatan pemasukkan materi-materi tambahan oleh
konsumen.
Untuk mengatasi masalah keterlambatan ini, penulis memberikan beberapa
saran atau rekomendasi, seperti peningkatan koordinasi antara bagian pemasaran
dan bagian bagian produksi untuk mengetahui bagaimana kapasitas produksi
perusahaan. Untuk tujuan tersebut, bagian produksi perlu membuat jadwal proses
produksi yang tertulis, terinci, dan akurat. Selain itu bagian produksi juga perlu
membuat surat perintah kerja untuk tiap order yang dibuat sesuai dengan surat
order video dan jadwal proses produksi yang telah dibuat. Dalam membuat jadwal
proses produksi, bagian produksi sebaiknya tidak mengabaikan pelaksanaan dari
pengendalian kualias pada saat perusahaan mempunyai banyak order pesanan.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi adanya kegagalan produksi yang
membutuhkan proses ulang dan mengakibatkan penundaan order-order pesanan
selanjutnya.
Manajer produksi sebaiknya selalu melakukan pengawasan selama
berlangsungnya proses produksi untuk mengetahui cara keja para bawahannya
dan untuk mengambil tindakan secepatnya apabila ternyata terdapat masalah yang
mengganggu kelancaran proses produksi. Perlu juga dilakukan pengawasan
terhadap pekerja dalam merawat alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
Perawatan ini sebaiknya dilakukan secara rutin oleh pemakai alat-alat tersebut. Agar
pemasukkan materi-materi tambahan oleh konsumen tidak terlambat, harus
dilakukan koordinasi antara bagian pemasaran, bagian produksi, dan konsumen itu
sendiri untuk saling mengingatkan.
Perusahaan sebaiknya memiliki laporan yang berisi mengenai masalah
keterlambatan penyelesaian order-order pesanannya. Hal ini bertujuan untuk menilai
kinerja perusahaan dan sebagai dasar yang digunakan untuk mengambil tindakan-tindakan
perbaikan atas penyebab-penyebab keterlambatan tersebut. Perusahaan
juga perlu melakukan perhitungan atas kerugian yang harus ditanggung oleh
perusahaan akibat keterlambatan tersebut untuk mengetahui seberapa pentingkah
tindakan perbaikan untuk menghilangkan kerugian yang diderita perusahaan dan
seberapa besar pengaruh kerugian tersebut terhadap pendapatan yang telah
diperoleh perusahaan.
Beberapa rekomendasi sebagai hasil dari pemeriksaan operasional yang
dilakukan penulis, diharapkan dapat memecahkan masalah keterlambatan
penyelesaian order pesanan yang terjadi pada perusahaan yang penulis teliti,
sehingga biaya-biaya yang sebenarnya dapat dihindari, yaitu biaya upah lembur dan
biaya kesempatan yang hilang dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan, dengan
demikian perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifias kegiatan
produksi perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5264 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAN p/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain