Computer File
Pengaruh keandalan pengendalian intern pembelian terhadap penentuan luas pemeriksaan atas kewajaran penyajian rekening pembelian : studi kasus pada Rumah Sakit Santo Yusup Bandung
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu ukuran
keberhasilan dalam pembangunan nasional. Rumah sakit yang
berperan dalam sektor ini , perlu mengatur dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dari berbagai tenaga
profesional dan tenaga non profesional yang ada untuk mencapai
tujuan rumah sakit .
Karena rumah sakit merupakan suatu lembaga sosial yang
bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan, maka dalam
menjalankan kegiatannya rumah sakit wajib memperhatikan
prinsip sosio-ekonomi, dalam arti usaha yang dilakukan
berdifat sosial namun dikelola berdasarkan manajemen yang
profesional, maksudnya rumah sakit hendaknya meningkatkan mutu
pelayanan dan menekan biaya perawatan sehingga rumah sakit
dapat bersaing dan meningkatkan pendapatan, sehingga
kelangsungan hidupnya dapat terjamin.
Walaupun rumah sakit merupakan suatu organisasi yang
tidak berorientasi pada profit, tetapi justru untuk
pelaksanaan aktivitasnya perlu dikendalikan dan diawasi,
apakah ada penyalahgunaan atau kecurangan-kecurangan yang
material yang dapat mengganggu kelangsungan hidup perusahaan.
Sebagai contoh misalnya dalam aktivitas pembelian karena
pembelian memerlukan banyak dana. Pembelian yang dilaksanakan
rumah sakit mencakup pembelian peralatan medis, non medis,
obat, serta pembelian-pembelian lainnya yang bertujuan untuk
melengkapi sarana-sarana yang akan membantu kelancaran
operasi. Untuk mengendalikan kegiatan dalam rumah sakit , maka
digunakan pengendalian intern sebagai alat bantu. Pengendalian
intern terdiri dari berbagai kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk membantu mengurangi kesalahan dan kecurangan
yang mungkin terjadi .
Seperti halnya perusahaan lain , sebagai alat pertanggungj
awaban mana jemen rumah sakit , maka digunakan laporan
keuangan. Laporan keuangan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, Kewajaran penyajian laporan keuangan menjadi
sangat penting karena pemakai laporan keuangan tersebut tidak
hanya terbatas pada manajemen perusahaan tetapi juga pihakpihak
lain di luar perusahaan seperti investor dan kreditur.
Untuk mencegah disajikannya informasi yang menyesatkan,
maka laporan keuangan yang dikeluarkan hendaknya diperiksa
terlebih dahulu oleh pihak yang independen seperti akuntan
publik atau auditor. Dengan adanya pemeriksaan ( audit ) ,
diharapkan laporan keuangan yang diterbitkan dapat menunjukkan
keadaan yang sebenarnya dari perusahaan tersebut, sehingga
pihak-pihak yang berkepentingan dapat membuat keputusan yang
tepat .
Auditor dalam melakukan pemeriksaan perlu memahami dan
menilai pengendalian intern yang ada dalam perusahaan untuk
membantu merencanakan dan menentukan sifat , waktu, dan luas
pemeriksaan yang dilakukan. Bila hasil penilaian atas
pengendalian intern cukup memadai dan dapat diandalkan maka
auditor dapat mempersempit luas pemeriksaannya. Bila
pengendalian intern yang ada kurang memadai atau kurang dapat
diandalkan, maka auditor perlu memperluas pemeriksaannya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
deskriptif - analitis yaitu dengan mengumpulkan fakta-fakta dari
perusahaan, kemudian diolah menjadi data untuk disajikan dan
selanjutnya dianalisa sehingga akhirnya dapat ditarik suatu
kesimpulan. Data diperolah melalui penelitian kepustakaan dan
penelitian lapangan melalui observasi, wawancara, dan
penggunaan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan
bahwa pengendalian intern atas pembelian pada RSSY cukup
memadai dan dapat diandalkan sehingga jumlah bukti audit yang
perlu dikumpulkan dapat dikurangi. Hal ini berarti auditor
dapat mempersempit luas pemeriksaannya. Pegendalian intern
yang dapat diandalkan ini didukung dengan adanya berbagai
kekuatan yang ada dalam komponen pengendalian intern
perusahaan seperti pemisahan fungsi yang memadai antara pihak
yang mernberikan otorisasi , pemegang aktiva, dan pihak yang
melakukan pencatatan, penggunaan dokumen dan catatan yang
memadai dengan otorisasi seperlunya, RSSY juga memiliki
struktur organisasi dan uraian kerja tertulis dalam bentuk
prosedur tetap (protap) sehingga diharapkan setiap karyawan
mengerti akan wewenang, kewajiban, dan tanggung jawabnya.
Penilaian atas pengendalian intern pernbelian juga dituangkan
dalam bentuk matriks pengendalian intern .
Pada akhir skripsi ini penulis juga memberikan saransaran
yang mungkin dapat membantu manajemen dalam
menyelesaikan proses transaksi dan mencegah terjadinya
kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi di masa yang
akan datang.
Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang dapat membantu
menyempurnakan pengendalian intern atas pembelian yang ada.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5316 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain