Computer File
Peranan anggaran pemakaian bahan baku dalam perencanaan dan pengendalian pemakaian bahan baku pada PT. SATM
Indonesia melaksanakan pembangunan yang dititikberatkan pada bidang
ekonomi untuk memantapkan struktur industri bersamaan dengan sektor pertanian
yang didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, sedangkan
pembangunan bidang-bidang lainnya bersifat menunjang dan memperkuat
pembangunan bidang ekonomi.
Salah satu sektor industri yang cukup menunjang pembangunan bidang
ekonomi di Indonesia adalah industri tekstil, tetapi dalam krisis moneter yang sedang
terjadi menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan-perusahaan tekstil terancam.
Ancaman ini disebabkan oleh semakin besarnya hutang-hutang luar negeri mereka
dan semakin mahalnya harga bahan baku yang dibeli.
PT SATM merupakan suatu perusahaan tekstil yang bergerak di bidang
penenunan. Produk yang dihasilkan adalah berbagai jenis kain prey dengan
menggunakan kombinasi berbagai jenis benang. Pada mulanya perusahaan hanya
menjual produknya di pasar domestik, kemudian mengalihkan penjualan produknya
ke luar negeri setelah terjadi krisis moneter. Penjualan produk ke luar negeri bukan
saja menguntungkan, tetapi menambah pula pesaing-pesaing dari luar negeri, oleh
karena itu perusahaan berusaha meningkatkan efisiensi di semua aspek kegiatan
bisnisnya untuk memenangkan persaingan di pasar internasional.
Sebagai perusahaan manufaktur, PT SATM mempunyai kegiatan utama yaitu
mengolah bahan baku atau barang dalam proses menjadi barang jadi, sehingga
pengelalaan bahan baku menjadi penting bagi perusahaan. Strategi pengelolaan
bahan baku meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku. Perencanaan bahan
baku dilakukan mtuk mengetahui jenis dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan,
jumlah persediaan yang harus tersedia, dan pembelian bahan baku yang dibutuhkan
untuk memenuhi rencana produksi dalam periode tertentu. Sedangkan pengendalian
dilakukan untuk mengevaluasi apakah rencana yang ditetapkan telah dilaksanakan
dengan baik.
Salah satu alat bantu manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan
pemakaian bahan baku adalah anggaran pemakaian bahan baku. Anggaran
pemakaian bahan baku penting bagi perusahaan, karena anggaran ini menyediakan
data jenis dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi. Selain itu
perusahaan dapat mengendalikan pemakaian bahan baku dengan membandingkan
anggaran pemakaian bahan baku dengan pemakaian bahan baku aktual. Perbedaan
yang dthasilkan dari pembandingan tersebut dapat dicari penyebabnya dan diambil
tmdakan perbaikan. Manajemen dapat mengevaluasi tindakan perbaikan yang telah
dilakukan dan kemudian digunakan sebagai dasar perencanaan pemakaian bahan
baku pada periode berikutnya.
Perusahaan telah merencanakan pemakaian bahan baku yang dituangkan dalam
bentuk anggaran pemakaian bahan baku, tetapi perusahaan belum mempunyai
manual proses dalam penyusunan anggaran. Penulis berpendapat sebaiknya
perusahaan membuat manual prosedur penyusunan anggaran untuk memudahkan
karyawan dalam memahami penyusunan anggaran di perusahaan. Anggaran
pemakaian bahan baku tehh digunakan perusahaan dalam merencanakan dan
mengendalikan pemakaian bahan baku. Melalui anggaran pemakaian bahan baku
perusahaan mengetahui jumlah kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk rencana
produksi periode tertentu, sehingga pembelian dapat dilakukan tanpa berlebihan.
Bagian produksi juga menggunakan anggaran pemakaian bahan baku dalam
memperoleh dan menggunakan bahan baku selama proses produksi. Dalam
mengendalikan pemakaian bahan baku, perusahaan membuat dan menganalisis
laporan kinerja setiap bulannya. Apabila ada selisih yang tidak menguntungkan,
maka perusahaan akan menelusurinya lebih lanjut dan selanjutnya diambil tindakan
perbaikan Dari hasil analisis pemakaian bahan baku periode Januari-Desember 1997
terlihat bahwa pemakaian bahan baku dalam proses produksi sudah cukup efisien di
mana selisih yang tejadi tidak melebihi batas toleransi yang ditetapkan. Penulis
berpendapat sebaiknya perusahaan mengevaluasi anggaran pemakaian bahan baku
yang telah digunakan apakah tidak terlalu longgar dalam menentukan jumlah bahan
baku yang dibutuhkan.
Bagian produksi hanya memperoleh laporan kinerja jika terjadi selisih yang
tidak menguntungkan, sehingga bagian ini hanya akan menilai kinerjanya jika ada
kritik dari direktur. Penulis berpendapat sebaiknya bagian produksi juga menerima
laporan kinerja walaupun terjadi selisih yang menguntungkan agar bagian ini dapat
langsung menilai kinerja bagiannya sendiri. Setiap selisih yang terjadi dapat langsung
dianalisis dan dijadikan bahan pertimbangan untuk rencana dan pelaksanaan produksi
periode berikutnya.
Perusahaan belum membuat anggaran biaya pemakaian bahan baku sehingga
penulis tidak dapat melakukan analisis biaya pemakaian bahan baku. Penulis
berpendapat sebaihya perusahan membuat anggaran biaya pemakaian bahan baku.
Setelah anggaran ini dibuat, perusahaan juga sebaiknya membuat dan menganalisis
laporan kinerja biaya pemakaian bahan baku untuk mengendalikan biaya bahan baku
yang dipakai. Dari pengendalian biaya pemakaian bahan baku akan diketahui selisih
harga bahan baku yang dipakai. Selisih harga ini merupakan salah satu indikator
adanya ketidakberesan dalam kualitas bahan baku yang digunakan. Selisih harga
mungkin terjadi karena bagian pembelian telah menawar secara efektif dengan
produsen, melakukan pembelian bahan baku yang berkualitas lebih rendah untuk
mendapatkan harga yang lebih murah, atau melakukan pembelian bahan baku dalam
jumlah yang besar untuk mendapatkan potongan harga yang lebih besar pula. Dengan
membeli bahan baku yang berkualitas lebih rendah akan menyebabkan produk akhir
berkualitas rendah pula dan mungkin akan menimbulkan pemborosan pemakaian
bahan baku.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5324 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain