Computer File
Analisis pelaksanaan personal selling dan public relations di Shangri-la Hotel dalam usaha menjaga kestabilan tingkat hunian kamar
Hotel Shangri-La, merupakan hotel bintang lima bertaraf internasional yang
berlokasi di Jakarta.Untuk menjaga kestabilan tingkat human kamarnya, Hotel
Shangri-La menggunakan personal selling dan public relations untuk kegiatan
promosinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari pelaksanaan
personal selling dan public relations di Hotel Shangri-La. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian survai dengan jenis penelitian deskriptif
analisis. Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan dan ancaman yang
dihadapi Hotel Shangri-La, penulis menggunakan analisis SWOT.
Hotel Shangri-La dalam melaksanakan personal selling dan public relations
memakai tenaga kerja/tenaga penjual yang handal dalam menjual/menawarkan
produk-produknya. Penjualan produk ini dilakukan dengan cara sales culls dan
sales trip yang merupakan kegiatan external selling/penjualan di luar hotel dan
dilakukan oleh sales executive. Hotel Shangri-La aktif melaksanakan internal
selling penjualan di dalam hotel yang dilakukan oleh seluruh karyawan hotel, baik
dari tingkat manajer hingga karyawan rendah.
Kegiatan yang dilakukan public relutions Hotel Shangri-La antara lain menjalin
hubungan baik dengan wartawan dan media mama, pendekatan pada perusahaan-perusahaan,
pelanggan, undangan kepada pejabat pemerintah dan swasta, serta
memasang iklan di media cetak dan elektronik.
Hasil analisis SWOT menunjukkan pelaksanaan personal selljng dan public
reluiions di Hotel Shangri-La sudah baik dan berhasil, karena telah dapat menjaga
dan membina hubungan dengan pelanggannya secara baik dan meningkatkan citra
positif Hotel Shangri-La. Namun masih terdapat beberapa penyimpangan /
kekurangan, seperti kurang tepatnya sistem penilaian terhadap tenaga penjual yang
hanya menerapkan sistem target dalam pelaksanaan personal selling dan adanya
tumpang tindih dalam pelaksanaanpublic relations dan advertising.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka penulis menyarankan agar diterapkan
sistem penilaian kerja terhadap tenaga penjual berdasarkan prestasi kerja atau
dengrm sistem point dan bukan sistem target dalam pelaksanaan personal selling
dan ada pemisahan fimgsi antara pelaksanaan public relations dengan kegiatan
advertising secara jelas, sehingga diharapkan public relations dapat
mengembangkan kegiatan dan ide-idenya secara maksimal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp11570 | DIG - FISIP | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain