Computer File
Peranan analisis laba kotor sebagai alat bantu manajemen dalam menentukan produk yang paling menguntungkan pada Perusahaan "X" Bandung
"X" is a company produces seasonings and sauces which is located in
Bandung. In the process of producing,, this company has a problem to determine the
hind of fried rice seasoning which is of the most profitable in this case, the company
need a manager to help board of directors to consider which products that do not
adequatelly give profit and to decide it will be continued or will it be decreased in the
future production.
The writer identified the problems as follows:
1. Has the company use the gross profit analysis to evaluate the product of fried rice
seasoning ?
2. How far the data can be used to analyze gross profit ?
3. Can the gross profit analysis be used as tool of management to determine the find of
fried rice seasoning product which is the most profitable ?
The research method is a case study and has a descriptive type. The data
population is its available profit and loss report from 1988 to 1994 and the data of
1994 were taken as samples.
From the result of the research and discussion done by the writer, it appears
that the company has applied budgeting but not yet be used on gross profit analysis as
a tool management to determine the most profitable product. After the gross profit
analysis done, it can be concluded that the most profitable products are fried rice
seasoning products that have hot taste size of 40 grams and of 250 grams compared
with the two other fried rice seasoning.
Therefore the writer suggests that the company needs to apply budgeting and
use the gross profit analysis to help management in determining the most profitable
products for the company.
Perusahaan "X" adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
bumbu dan sambal yang berlokasi di Bandung. Dalam proses produksinya perusahaan
ini mengalami kesulitan dalam menentukan jenis produk bumbu nasi goreng mana yang
paling menguntungkan. Dahulu hal ini diperlukan peran seorang manajer yang
membantu pimpinan perusahaan dalam mempertimbangkan produk mana yang tidak
memberikan kontribusi laba yang memadai, yang selanjutnya akan memutuskan apakah
produk tersebut tetap diteruskan atau dikurangi produksinya.
Untuk keperluan penelitian tersebut, penulis mengidentifikasikan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah perusahaan telah melaksanakan analisis laba kotor dahun mengevahrasi
produksi bumbu nasi goreng ?
2. Sejauh mana data yang diperoleh dapat digunakan untuk menganahsis laba kotor?
3. Apakah analisis laba kotor dapat dijadikan alat bantu manajemen dalam menentukan
jenis produk bumbu nasi goreng mana yang paling menguntungkan ?
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus
dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif. Sedangkan populasinya adalah
laporan rugi-laba perusahaan "X" dari tahun 1988 sampai dengan tahun 1994 dan
sebagai sampelnya berupa laporan rugi laba tahun 1994.
Dari hasil penelitan dan pembahasan yang penulis lakukan ternyata perusahaan
sudah mempunyai anggaran tetapi belum menggunakannya untuk menganalisis laba
kotor sebagai alat bantu manajemen dalam menentukan produk yang paling
menguntungkan. Setelah anahsis laba kotor dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
produk yang paling menguntungkan adalah produk bumbu nasi goreng yang rasanya
pedas, baik ukuran 40 gram maupun ukuran 250 gram dibandingkan kedua produk
bumbu nasi goreng yang lain.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pemasaran dapat memanfaatkan
anggaran yang telah dibuatnya dan menggunakan analisis laba kotor untuk membantu
manajemen dalam menentukan produk yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp11738 | DIG - FISIP | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain