Computer File
Proses pengembalian Hong Kong pada Cina, sebuah analisis interaksi kebijaksanaan luar negeri Cina dan Inggris (1984 - 1 Juli 1997)
Dalam perjalanan sejarahnya, keberadaan Hong Kong tidak terlepas dari dua
negara “orang tua”nya, yaitu Inggris dan Cina. Penyewaan Inggris atas New
Territories, yang merupakan dua per tiga wilayah koloni Hong Kong, adalah hasil
perjanjian antara kedua negara dan berakhir pada tahun 1997. Hong Kong telah
berkembang secara pesat dari sebuah pelabuhan tandus dan kota pengungsi di abad
ke-I 9, menjadi salah satu kota metropolis dunia di abad ke-20. Hal ini tidak
terlepas dari peranan pemerintahan Inggris yang berlangsung lebih dari seratus
tahun. Perhatian atas masa depan Hong Kong pasta 1997 timbul pada akhir dekade
1970-an baik di Inggris, Cina, mau pun Hong Kong sendiri. Terlebih lagi, setelah
Cina mengindikasikan penolakan atas segala usaha untuk memperpanjang masa
penyewaan tersebut. Pada tahun 1984, Inggris dan Cina menyepakati Perjanjian
Bersama mengenai masa depan Hong Kong. Perjanjian Bersama itulah yang menjadi
dasar hukum proses pengembalian Hongkong pada Cina sampai tahun 1997.
Penelitian ini, diharapkan, dapat memberikan pandangan yang komprehensif
terhadap interkasi kebijaksanaan Inggris dan Cina dalam proses pengembalian
Hong Kong pada Cina, pasta Perjanjian Bersama sampai 1 Juli 1997. Penelitian ini,
berdasarkan tujuan tersebut, berusaha untuk menjelaskan kebijaksanaan luar
negeri kedua negara dan interaksinya dengan menggunakan metoda penelitian
studi dokumen. Adapun dokumen yang menjadi sumber penelitian ini adalah
dokumen sekunder, dokumen yang diperoleh dari pusat-pusat informasi kedua
negara dan tulisan-tulisan yang telah terlebih dahulu ada mengenai Hong Kong
baik pada buku-buku, majalah, ataupun koran. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa interaksi kedua negara atas status Hong Kong SAR sangat dipengaruhi oleh
kepentingan kedua negara. Inggris melihat Hong ‘1Kong sebagai sebuah entitas
politik, sementara Cina melihatnya sebagai sebuah utilitas ekonomi. Walaupun
demikian, kedua negara mempunyai persamaan kepentingan yaitu sebuah
konsensus struktural Hong Kong. Dengan kesamaan kepentingan tersebutlah, kedua
negara bersedia untuk berunding dan memperoleh sebuah kesepakatan yang saling
menguntungkan bagi keduanya.
Peneliti, dalam penelitian ini, mengalami kesulitan dalam memperoleh
pemahaman yang menyeluruh atas kebijaksanaan Inggris dan Cina. Keduanya
adalah negara-negara yang unik dan perjalanan sejarah mereka bersinggungan
pada waktu-waktu tertentu. Peneliti juga menemukan fakta-fakta yang sangat
menarik atas Inggris, Cina, dan Hong Kong. Keunikan konstitusi Inggris,
kecenderungan pandangan “kanan” pemerintahan Cina pasta Mao, dan fakta-fakta
menarik atas kebangkitan Hong Kong sebagai sebuah keajaiban Asia Timur adalah
sebagian dari penemuan tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14205 | DIG - FISIP | Skripsi | HI UTA p/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain