Computer File
Perbaikan tanah pendukung beban tanah timbunan : studi kasus di Jalan Tol Cileunyi-Nagreg
Akibat pembebanan, proses konsolidasi yang berlangsung di dalam tanah selain menyebabkan terperasnya air keluar, juga akan mengakibatkan berkurangnya volume pori dan semakin dekatnya jarak di antara butir-butir halus. Selanjutnya sifat fisis dan sifat teknis tanah juga akan berubah, menjadi semakin padat dan tentunya akan semakin tinggi pula kemampuan daya dukungnya. Dengan kata lain pembebanan tanah selain akan menyebabkan proses konsolidasi juga akan dapat memperbaiki perilaku daya dukung tanah lunak sepanjang tidak terjadi keruntuhan dasar atau base rapture.
Pangkal ruas jalan tol Cileunyi-Nagreg direncanakan akan dibuat melintasi permukaan. Cekungan Bandung yang mengandung tanah organik sangat lunak endapan danau purba dengan ketebalan yang bervariasi, 11,55 m di STA.3+150, 9,95 m di STA.3+050 dan 7,70 m di STA.2+850.
Pada lokasi-lokasi tersebut jalan akan dibuat di atas timbunan setebal 7,72 m dengan permasalahan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi. Analisis penurunan dan waktu konsolidasi berturut-turut memberikan harga 71,64 cm pada 5 tahun; 32,91 cm pada 4 tahun; dan 31,09 cm pada 3 tahun.
Untuk mempersingkat waktu konsolidasi yang lama tersebut telah disarankan untuk memasang vertical drain sebelum penimbunan dimulai. Dengan jarak spasi antara vertical drain 1,0 - 3,0 m waktu penurunan akan menjadi 30 hingga 364 hari. Analisis waktu konsolidasi terhadap jarak vertical drain lengkap dengan kurva hubungan antara tinggi timbunan vs. penurunan diuraikan dalam skripsi ini dengan maksud untuk dapat dimanfaatkan dalam menghadapi permasalahan serupa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15972 | DIG - FTS | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain