Computer File
Analisis tegangan dan deformasi pada tahapan pembangunan terowongan pengelak bentuk tapal kuda bendungan tilong dengan menggunakan program plaxis
Pembuatan suatu terowongan pengelak sebagai pelengkap dari
bendungan utama, dirasakan merupakan salah satu hal yang penting karena
dapat berfungsi membantu pembangunan bendungan dan dapat juga berfungsi
sebagai saluran penyalur dan oleh karena itu, pembangunan terowongan
pengelak harus dilakukan secara teliti dan cermat. Dalam hal ini, terowongan
pengelak yang akan dilakukan analisa adalah Terowongan Pengelak pada
Bendungan Tilong di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dalam skripsi ini akan dilakukan suatu analisis terhadap tahapan
pembangunan terowongan dengan cara Staged Construction maupun dengan
NonStaged Construction. Untuk Staged Construction Analyses dilakukan dengan
dua jenis analisis, yaitu analisis tanpa tahap penggalian (yang umum dilakukan)
dan analisis dengan tahap penggalian; sedangkan untuk NonStaged
Construction Analyses dilakukan terhadap beban gempa rencana 100 tahun.
Dari hasil Staged Construction Analyses dapat disimpulkan bahwa
deformasi yang terjadi pada analisis tanpa tahap penggalian lebih kecil daripada
analisis dengan tahap penggalian, karena analisis dengan tahap penggalian jauh
lebih menyerupai keadaan sebenarnya di lapangan. Dengan adanya nilai
deformasi yang lebih besar, maka nilai gaya-gaya dalamnya pun ikut meningkat.
Berdasarkan hasil analisis tanpa tahap penggalian diperoleh bahwa konstruksi
rib baja tidak stabil, hal ini berlawanan dengan hasil analisis dengan tahap
penggalian yang mengatakan bahwa konstruksi rib stabil. Analisis yang dilakukan
dengan tahap penggalian memberikan hasil yang lebih akurat karena cara
analisis tersebut sesuai dengan cara konstruksi yang sebenarnya di lapangan.
Sedangkan dari hasil NonStaged Construction Analyses dapat
disimpulkan bahwa beban gempa kiri memberikan peningkatan deformasi yang
cukup besar dan beban gempa kanan memberikan peningkatan gaya-gaya
dalam yang cukup besar. Dalam kenyataannya, ketika gempa terjadi maka arah
gempa adalah kiri dan kanan, tidak hanya kiri atau hanya kanan saja; oleh
karena itu harus diperhatikan bahwa efek gempa harus diperhatikan dalam
merencanakan terowongan ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16473 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT AND a/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain