Computer File
Mal festival : sarana seni rekreatif di Pusat Kota Bandung
Kota Bandung sejak jaman pemerintahan kolonialisme Belanda telah membentuk karakter kota yang unik dan meninggalkan banyak bangunan bersejarah. Alun-alun sebagai ciri kota pada umumnya di Jawa, pada awalnya merupakan ruang terbuka atau open space yang merupakan tempat tejadinya kontak sosial atau pertemuan massal di dekat pendopo kabupaten dan merupakan pusat hiburan. Pada jaman pemerintahan kolonialisme Belanda dikenal dengan nama Feestterein yang berarti Festival. Kawasan Alun-alun tersebut merupakan taman hiburan rakyat, yaitu tempat pertunjukan bermacam-macam kesenian dan film sekaligus pusat jajan serba ada.
Saat ini identitas Alun-alun sebagai Asisten Residenan berangsur-angsur hilang dan menjadi ruang kota biasa meskipun tetap merupakan inti kota yang penting. Hal ini disebabkan antara lain karena pembangunan yang terus berlangsung di kota Bandung yang terus merubah Alun-alun kota Bandung baik fisik maupun fungsinya.
Bandung memiliki citra positif sebagai kota Budaya dan kesenian yang banyak melahirkan seniman-senimannya, selain sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata. Namun kondisi kehidupan kesenian di Bandung saat ini kurang didukung oleh sarana yang dapat menampung aktivitas-aktivitas seni tersebut, terlihat dari lesunya kegiatan-kegiatan seni dan kurangnya sarana yang memadai. Dengan melihat kebutuhan akan suatu sarana yang dapat mendukung kegiatan tersebut, maka direncanakan suatu sarana seni di Pusat Kota Bandung, dimana direncanakan mengemas kegiatan seni tersebut dalam suasana yang rekreatif atau menghibur sehingga diharapkan dapat lebih mudah diterima oleh banyak lapisan masyarakat kota Bandung khususnya.
Perencanaan Sarana Seni Rekreatif ini menghadirkan banyak ruang terbuka dalam bangunannya sebagai sikap terhadap Alun-alun kota Bandung dan diharapkan dapat membawa suasana ruang terbuka atau ruang umum tersebut kedalam bangunan.
Kegiatan-kegiatan seni yang ditampung adalah dari berbagai bidang seni, yaitu seni lukis, seni kerajinan, seni patung/pahatan, dalam bentuk pasar seni dan galeri, seni teater, seni film dalam wujud teater terbuka dan teater tertutup serta bioskop. Perencanaan Sarana Seni Rekreatif ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan suatu sarana yang dapat menampung kegiatan-kegiatan seni dan dapat merangsang kreativitas para seniman selaku pelaku seni dan menumbuhkan rasa kecintaan atau minat masyarakat umumnya terhadap seni dan budaya Indonesia umumnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18605 | DIG - FTA | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain