Computer File
Sarana pergelaran kesenian di kawasan cagar budaya Benteng Vredeburg Yogyakarta
Masyarakat luas mengenal Yogyakarta sebagai kota pusat kebudayaan Jawa, di mana berbagai kesenian daerah dapat ditemui dengan mudah di seluruh wilayah kota. Kesenian daerah bahkan juga berdialog dengan cara-cara modem menghasilkan berbagai corak kesenian kontemporer yang sangat kental nuansa Jawanya.
Namun Yogyakarta saat ini bukan lagi kota tradisional semata. Pembangunan dan modemisasi yang pesat mulai mengubah wajah kota sekaligus budayanya. Hal ini membawa pengaruh pada kehidupan kesenian, di mana di satu pihak kesenian tradisional dirangsang untuk berkembang mengikuti modemisasi, tetapi di lain pihak kesenian tradisional juga mulai tersisih: Hal ini
hendaknya ditanggapi dengan serius apabila jiwa lokal kota masih ingin dipertahankan.
Di lain pihak, kemajuan ekonomi juga membawa efek samping yang kurang baik pada wajah fisik kota. Pertumbuhan sarana-sarana komersial-ekonomi yang pesat, terutama di kawasan Malioboro di daerah pusat kota mulai menggeser citra kawasan ini sebagai kawasan budaya. Tarik menarik antara aspek budaya dan ekonomi inilah yang harus disikapi dengan tegas. Karena itu perlu diambil langkah-langkah untuk mengembangkan dan menghidupkan kawasan tersebut sekaligus mengangkat kembali citra kawasan budaya. Melalui ‘penanaman’ fungsi budaya di dalam kawasan , diharapkan kehidupan kesenian juga meningkat. Perencanaan Sarana Pergelaran Kesenian di Kawasan Cagar Budaya Benteng Vredeburg yang terletak di kawasan Malioboro ini dilakukan dengan perhatian pada preservasi-konservasi, sebagai salah satu cara memecahkan masalah pada kawasan terkait.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18626 | DIG - FTA | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain