Computer File
Tinjauan kelayakan permukiman di Kelurahan Sosromenduran Kotamadya Yogyakarta dari standar aspek fungsional dan fisik yang berlaku
Permukiman di kawasan Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedong Tengen, Kotamadya Yogyakarta, memiliki ciri yang sangat khas. Karena letaknya yang sangat dekat dengan Jalan Malioboro, permukiman tersebut telah banyak terpenetrasi secara fungsional oleh keberadaan fungsi-fungsi komersial yang berada di sekitar Jalan Malioboro. Tinjauan terhadap kelayakan permukiman ini, selain memperhatikan masalah penetrasi tersebut, juga harus melihat aspek budaya dan historis dari kawasan tersebut, mengingat kawasan tersebut memiliki hubungan kultural yang sangat kuat dengan keberadaan Kraton Yogyakarta.
Tinjauan yang dilakukan menyentuh sisi fisik dan fungsional kawasan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, melakukan pengamatan langsung di lapangan, melakukan studi pustaka, wawancara dengan ahli, dan melihat data statistik kependudukan.
Dari data yang didapat, diketahui bahwa telah terjadi penetrasi yang cukup besar terhadap kawasan tersebut, oleh fungsi-fungsi komersial yang ada pada dan di sekitar kawasan. Penetrasi tersebut telah menyebabkan timbulnya berbagai masalah, antara lain banyak hunian yang telah beralih fungsi menjadi mix use, tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi, kondisi fisik beberapa rumah kurang memenuhi syarat, kurangnya prasarana, dan beberapa fasilitas sosial dikorbankan demi mendukung keberadaan fungsi komersial.
Namun, jika ditelaah lebih mendalam, pada hubungan permukiman di Kelurahan Sosromenduran ini dengan keberadaan fungsi-fungsi komersial yang ada di kawasan Malioboro, terdapat hubungan timbal-balik yang saling membutuhkan. Permukiman menyediakan sumber daya manusia dan tempat pendukung fungsi komersial. Sedangkan bagi permukiman, ruas jalan Malioboro merupakan tempat bekerja, tempat berbelanja, tempat rekreasi, dan aspek penarik wisatawan datang ke kawasan tersebut.
Fungsi-fungsi komersial yang ada di kawasan Malioboro, janganlah dilihat sebagai ancaman, tetapi harus dilihat sebagai potensi bagi permukiman di Kelurahan Sosromenduran. Alternatif permukiman mix use, rasanya cocok diterapkan di kawasan tersebut. Dari pengamatan tampak bahwa hunian yang sudah merupakan mix use, secara umum memiliki kondisi fisik bangunan yang lebih baik daripada bangunan yang masih sepenuhnya hunian. Perlu juga diadakan pelebaran jalan, penambahan prasarana, dan pemanfataan lahan kosong yang lebih optimal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18659 | DIG - FTA | Skripsi | ARS RIY t/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain