Computer File
Aspek fisik dan simbolis arsitektur monumen suatu tinjauan terhadap konsep perencanaan Mandala Garuda Wisnu Kencana-Bali
Pada saat ini timbul gejala pembanguaan bangunan tinggi berskala besar dan pencakar langit akibat tututan efisiensi ruang secara horisontal. Kecenderungan ini sangat terasa pada kota- kota besar. Pembangunan bangunan- bangunan tinggi ini tampaknya menjadi suatu kecenderungan baru
khususnya di negara- negara berkembang, termasuk Asia. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Namun pembangunan bangunan- bangunan pencakar langit tersebut bukan hanya merupakan jawaban atas tuntutan terhadap kebutuhan efisiensi lahan, tetapi juga sebagai tuntutan atas kebutuhan landmark yang berfungsi sebagai identitas, baik untuk kawasan ataupun sebagai landmark dunia. Identitas bangsa melalui bangunan pencakar langit diharapkan dapat mewakili pembangunan ekonomi dan teknolologi pembangunan.
Namun tidak sedikit kita temukan adanya landmark yang tidak sesuai dengan tempat dan tidak mampu mencerminkan identitas masyarakatnya. Monumen sebagai landmark ciptaan manusia seharusnya mampu mencetiakan identitas masyarakatnya. Tujuan penulis mengangkat topik ini
adalah untuk menggali nilai monumental arsitektur melalui tinjauan aspek fisik dan simbolis. Penulis tertarik mengangkat Mandala Garuda Wisnu Kencana yang merupakan salah satu monumen berskala dunia sebagai obyek studi. Dalam studi ini penulis ingin meninjau seberapa jauh Monumen GWK memenuhi persyaratan aspek fisik, dan seberapa jauh monumen tersebut mampu membawa serta nilai masyarakat Bali sebagai sebuah landmark.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18705 | DIG - FTA | Skripsi | ARS SUK a/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain