Computer File
Profil penghuni dan penggunaan ruang dalam unit hunian apartemen : studi kasus Apartemen Atap Merah (Red Top Apartment) di Jakarta
Tinggal di apartemen merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jakarta. Budaya tinggal di apartemen belum dapat diterima oleh banyak orang Indonesia. Padahal, untuk kota metropolitan seperti Jakarta yang menghadapi berbagai macam masalah permukiman, sudah selayaknya budaya tinggal di apartemen mulai dianut oleh masyarakat Jakarta.
Jumlah apartemen di Jakarta saat ini sudah begitu banyak. Hanya saja banyak apartemen-apartemen yang tingkat huniannya rendah dan kebanyakan dihuni oleh orang asing. Banyak orang Indonesia membeli apartemen bukan untuk dihuni melainkan hanya sebagai investasi saja atau dibeli untuk kemudian disewakan lagi kepada orang asing.
Di lain pihak, sudah ada beberapa apartemen yang mayoritas penghuninya adalah orang Indonesia. Kelompok orang Indonesia ini membeli apartemen untuk dihuni sendiri. Salah satu apartemen di Jakarta yang mayoritas penghuninya adalah orang Indonesia adalah Apartemen Atap Merah (Red Top Apartment).
Karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimanakah profil mayoritas orang Indonesia yang tinggal di apartemen Atap Merah dan bagaimana penggunaan ruang dalam unit hunian apartemen ini. Profil orang Indonesia yang didapat merupakan indikator untuk mengetahui gaya hidup mereka.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metoda kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada orang Indonesia yang tinggal di apartemen Atap Merah dun melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan apartemen tersebut. Hasil kuesioner yang terkumpul akan dianalisa dengan menggunakan sistem SPSS.
Hasil akhir yang didapat mengenai profil mayoritas orang Indonesia yang menghuni apartemen Atap Merah adalah umumnya dihuni oleh kaum profesional muda yang telah berkeluarga dengan jumlah anak l-2 orang. Sedangkan penggunaan ruang dalam unit hunian apartemen Atap Merah adalah pada umumnya aktivitas-aktivitas yang dilakukan di setiap ruangan sudah sesuai dengan yang direncanakan oleh arsitek, hanya saja ada beberapa ruangan yang kurang besar dimensinya untuk menampung aktivitas yang terjadi.
Karena jangka waktu pengembalian kuesioner sangat singkat (7 hari), maka jumlah kuesioner yang dikembalikan oleh penghuni sangat sedikit (hanya 10 kuesioner) sehingga kesimpulan akhir yang didapat masih bersifat sangat hipotetis.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18749 | DIG - FTA | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain