Computer File
Pemurnian minyak jarak : pengaruh konsentrasi NaOH, Na2CO3, dan jumlah karbon aktif terhadap mutu minyak jarak
Minyak jarak mempunyai banyak kegunaan dalam dunia industri. Kegunaannya, yaitu sebagai cat, vernis, sabun dan lain-lain. Minyak jarak diperoleh dari biji jarak dengan cara ekstraksi, yaitu dengan pengepresan dan ekstraksi
menggunakan pelarut. Ekstraksi dengan cara pengepresan menghasilkan minyak jarak mutu satu, sedangkan ekstraksi menggunakan pelarut menghasilkan minyak jarak mutu tiga. Ekstraksi dengan pengepresan menghasilkan bungkil yang masih
banyak mengandung minyak. Karena itu, bungkil diekstraksi lebih lanjut dengan ekstraksi menggunakan pelarut hingga diperoleh sisa minyak dalam bungkil sekitar 1 %. Ekstraksi dengan pengepresan membutuhkan energi dan biaya yang
cukup besar serta cukup sulit dilakukan, sehingga cara ekstraksi ini tidak ekonomis. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut lebih ekonomis dibandingkan dengan pengepresan karena pelarut yang telah digunakan dapat digunakan
kembali. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi NaOH, konsentrasi Na2CO3, perbandingan berat minyak dan Na2CO3. dan jumlah karbon aktif terhadap mutu minyak jarak, serta membandingkan netralisasi dalam
pemurnian minyak jarak menggunakan NaOH dengan Na2CO3 pada konsentrasi yang sama. Langkah-langkah penelitian ini terdiri atas persiapan biji jarak, proses ekstraksi, distilasi, pemurnian minyak, dan uji minyak jarak. Proses ekstraksi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ekstraksi pelarut dengan menggunakan soxhlet. Pemisahan solut dan pelarut dilakukan dengan cara distilasi. Proses pemurnian terdiri dari degumming, netralisasi, dan pemucatan. Netralisasi dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan NaOH dan Na2CO3, sedangkan proses pemucatan dilakukan dengan karbon aktif Untuk mengetahui hasil yang diperoleh, dilakukan uji minyak jarak yaitu uji warna Gardner dan
penentuan bilangan asam. Hasil penelitian yang diperoleh adalah konsentrasi NaOH atau Na2CO3 dan
perbandingan berat minyak dan Na2CO3 mempengaruhi penurunan bilangan asam, konsentrasi NaOH mempengaruhi penurunan warna Gardner, jumlah karbon aktif mempengaruhi penurunan warna Gardner tetapi tidak mempengaruhi penurunan
bilangan asam, penambahan NaOH sebesar 0,6 M dengan perbandingan berat minyak dan NaOH sebesar 1 : 0,142 dan jumlah karbon aktif sebanyak 4 %-berat menghasilkan minyak mutu satu, penambahan Na2CO3 sebesar 0,015 M dengan
perbandingan berat minyak dan Na2CO3 sebesar 1 : 0,0355 dan jumlah karbon aktif sebanyak 2 %-berat telah menghasilkan minyak mutu satu, penggunaan Na2CO3 lebih baik dalam proses pemurnian minyak jarak dibandingkan dengan
menggunakan NaOH.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22489 | DIG - FTI | Skripsi | TK TAN p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain