Computer File
Analisa mengenai persaingan industri rokok kretek di Indonesia dilihat dari pendekatan permintaan dan tingkat konsentrasi
Industri rokok kretek di Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya jumlah konsumsi rokok kretek di Indonesia. Dari sisi industrinya, perusahaan rokok kretek pun meningkat jumlahnya. Selain itu, investor asing yang menanamkan sahamnya pada perusahaan rokok kretek di Indonesia pun terus bertambah jumlahnya. Karena itulah peneliti tertarik untuk menganalisa permintaan dan tingkat konsentrasi yang nantinya akan dipakai sebagai dasar dalam menganalisa persaingan industri rokok kretek di Indonesia. Untuk menganalisa permintaan rokok kretek di Indonesia, maka data diolah dengan mengunakan metode OLS (Ordinary Least Squres) dengan teknik pengolahan Multiple Linear Regression atau regresi linear berganda. Regresi yang digunakan adalah dalam bentuk In. Ini dimaksudkan agar kita bisa langsung melihat bagaimana elastisitasnya. Sedangkan untuk menganalisis tingkat konsentrasi pada industri rokok kretek di Indonesia, penulis menggunakan rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4) dan Index Heifzndahl-Hirschman (IHH). Jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisa permintaan rokok kretek adalah penelitian kausal komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal yang terjadi antara variabel-variabel yang digunakan. Sedangkan untuk analisa tingkat konsentrasi, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya dengan cara mengumpulkan data, menguji, serta menganalisis data tersebut agar masalah dapat dibahas dan dimengerti dengan jelas. Data yang ada dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam menganalisa permintaan rokok kretek di Indonesia, jenis data yang digunakan adalah time series, dengan rentang waktu antara tahun 1983 hingga tahun 2001. Sedangkan untuk menganalisa tingkat konsentrasi, rentang waktu yang digunakan adalah tahun 1996 hingga tahun 2001.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa harga rata-rata rokok
Ia-etek, pendapatan per kapita, dan jumlah penduduk memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap permintaan rokok kretek di Indonesia. Dari hasil ana lisa mengenai elastisitas,
diperoleh bahwa rokok merupakan barang yang permintaannya bersifat inelastis. Dengan
kata lain, perubahan harga tidak akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Dari
hasil analisa mengenai tingkat konsentrasi, bentuk pasar yang dihadapi oleh industri rokok
kretek di Indonesia adalah oligopoli. Jadi persaingan non-harga sangat penting untuk
diperhatikan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp71 | DIG - FE | Skripsi | SP MOR a/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain