Computer File
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja Asean Plus Three periode 2000-2005
Integrasi ASEAN+ 3 dimulai pada bulan Desember tahun 1997 pada sebuah rapat konfrensi
tingkal tinggi anlara negara-negara Asia Tenggara dan negara mitra yang berasal dari Asia Timur,
yaitu negara Jepang, Korea Selatan dan China. Pada bulan November tahun 2000, kerjasama lebih
difokuskan pada peningkatan produktivitas yang menekankan pada program pengembangan sumber
daya manusia melalui bidang pendidikan, program pelatihan tenaga kerja dan teknologi informasi.
Hal ini dikarenakan masih ada negara ASEAN+ 3 yang produktivitas tenaga kerjanya relatif rendah
dibandingkan negara ASEAN+ 3 lainnya. Selain itu, dalam rangka mewujudkan "Asian 1T exellence"
yang disepakati pada konfresnsi tersebut, masing-masing negara anggota ASEAN+ 3 diharuskan
mendorong pertumbuhan produklivitas tenaga kerjanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor:faktor apa saja yang dapat mempengqruhi
produktivitas tenaga kerja dan bagaimana perbedaan rata-rata produktivitas tenaga kerja antara
negara ASEAN+ 3. Sampel dari penelitian ini adalah perekonomian sebelas Negara ASEA N+ 3
periode 2000-2005. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu teknik regresi linear berganda
(multiple regression) dengan menggunakan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Investasi asing lallgsllllg berdampak positif terhadap
produktivitas tenaga kerja di sebelas Negara ASEAN+ 3. Faktor lain yang mempunyai pengaruh
signijikan terhadap produklivilas tenaga kerja di sebelas Negara ASEAN+ 3 adalah modal sumber
daya manusia (human capital), dan peran pemerintah (government size). Dalam penelitian ini, faktor
keterbukaan perekonomian tidak mempunyai pengaruh yang signijikan terhadap produktivitas tenaga
kerja ASEAN+ 3. Produktivitas tidak akan mengalami peningkatan hanya dengan volume
perdagangan yang meningkat. Kenyataannya masalah produktivitas tenaga kerja dapat ditillgkatkan
melalui kenaikan sumber daya modal fisik (illvestasi), sumber daya modal manusia (pendidikan dan
pelatihan) dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya modal.
Hasil penelitian juga menunjukkan produktivitas tenaga kerja di Negara Malaysia, Filiphina,
Singapura, Thailand, Brunei, Kamboja, Vietnam, Republik Rakyat Cina (RRC), Korea dan Jepang
berbeda dengan Indonesia. Produktivitas tenaga kerja di negara Jepang lebih tinggi dibandingkan
dengan Negara observasi lainnya. Sedangkan produklivitas Negara Kamboja paling terkecil
dibandingkan dengan Negara observasi lainnya
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp90 | DIG - FE | Skripsi | SP FAJ f/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain