Computer File
Analisa rate of return to schooling di daerah pedesaan dan perkotaan pada Tahun 1998 dan 2003
Pendidikan dianggap sebagai bentuk dari investasi human capital yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Setiap individu akan memperoleh tingkat pengembalian investasi dari pendidikan yang berhasil ditempuh (rate of return to schooling) berupa pertambahan hasil kerja yang diukur dengan upah berupa uang.
Penelitian ini terfokus pada untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pengembalian investasi pendidikan (rate of return to schooling) antara pekerja di daerah perkotaan dengan pekerja daerah pedesaan pada tahun 1998 dan 2003 dari setiap pertambahan tingkat pendidikan yang ditempuh. Selain itu untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, propinsi, pengalaman kerja, dan lapangan kerja utama, terhadap balas jasa (return) dari setiap pertambahan tingkat pendidikan pada tahun 1998 dan 2003. Kemudian penelitian ini juga meneliti sampai pada usia berapa pendapatan maksimum yang akan diterima oleh para pekerja perempuan dan laki-laki di pedesaan dan perkotaan berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan pada tahun 1998 dan 2003.
Penelitian ini menggunakan data mikro SAKERNAS 1998 dan 2003, yang terdiri dari 23314 orang tenaga kerja yang memperoleh penghasilan berupa uang setiap bulannya dan yang berstatus pekerjaan utama sebagai buruh/karyawan/pekerja tetap dibayar, dimana 6185 orang pada tahun 1998 dan 17129 pada tahun 2003.
Dengan menggunakan metode regresi Zinier (Linear Regression), maka dapat disimpulkan bahwa ternyata tingkat pengembalian investasi pendidikan (rate of return to schooling) untuk setiap pertambahan tingkat pendidikan yang ditempuh oleh perkerja di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan pada tahun 1998 dan 2003. Rata-rata pengembalian investasi pendidikan (rate of return to schooling) untuk pekerja di perkotaan lebih besar sekitar em pat kali lipat dibandingkan dengan pekerja di pedesaan pada tahun 1998. Sedangkan untuk tahun 2003 rata-rata pengembalian investasi pendidikan (rate of return to schooling) untuk pekerja di perkotaan sekttar tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja di pedesaan. Jika dibandingkan antar waktu, maka rata-rata pengembalian investasi pendidikan (rate of return to schooling) untuk pekerja pada tahun 2003 di perkotaan lebih tinggi sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan para pekerja pada tahun 1998. Sedangkan rata-rata pengembalian investasi pendidikan (rate of return to schooling) untuk pekerja di pedesaan pada tahun 2003 lebih tinggi sekitar tiga kali lipat dibandingkan pada tahun 1998. Dikaitkon dengan laju inflasi di Indonesia sejak tahun 1998 sampai dengan 2003 mencapai 116.69%, hal ini membuktikan bahwa kenaikan-kenaikan tingkat pengembalian investasi pendidikan sudah cukup signifikan.
Dengan memperhatikan kenyataan yang terjadi pada sam pel penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa di pedesaan investasi pendidikan yang paling menguntungkan sampai batas tingkat Diploma, sedangkan di perkotaan sampai tingkat S1. Hal ini sesuai dengan kondisi di pedesaan dimana lapangan usaha yang terbuka lebih mencari para pekerja yang siap pakai, yang langsung dapat terjun bekerja di lapangan, lain halnya dengan di perkotaan dimana lapangan kerja yang tersedia membutuhkan pekerja-pekerja berkualifikasi pendidikan tinggi untuk dapat lebih meningkatkan sektor industri dan jasa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp120 | DIG - FE | Skripsi | SP ADR a/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain