Computer File
Pengaruh sistem kemitraan subkontrak terhadap jumlah produksi Usaha Kecil Menengah [UKM] industri sepatu di Cibaduyut pada Tahun 2004
Usaha Keeil Menengah (UKM) mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari besarnya tenaga kerja yang dapat diserap, dan peningkatan output produksi, selain itu UKM juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Walaupun demikian, UKM juga memiliki berbagai permasalahan, diantaranya adalah terbatasnya kemampuan teknologi, kurangnya kemampuan manajemen serta terbatasnya akses terhadap permodalan dan jaringan pemasaran. Salah satu upaya yang dianggap dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh UKM adalah melalui kemitraan subkontrak usaha antara unit usaha yang berskala besar dan unit usaha yang berskala kecil. Dengan kemitraan subkontrak tersebut diharapkan dapat terciptanya alih teknologi, akses terhadap modal, akses terhadap pemasaran, dan alih keterampilan dari UKM industri yang berskala besar kepada UKM industri yang berskala kecil. Sistem Kemitraan subkontrak juga dapat menimbulkan pemasalahan tersendiri bagi UKM, yaitu adanya ketidaksetaraan posisi tawar menawar antara pihak pemesan (bandar) dan pihak subkontraktor (UKM), pihak bandar bisa melakukan penekanan terhadap upah/ongkos produksi. Rendahnya ongkos produkSi yang diterima oleh subkontraktor (UKM) akan berimplikasi pada rendahnya upah tenaga kerja dan dapat mengurangi produktivitas tenaga kerja, sehingga pada akhirnya dapat mengakibatkan rendahnya jumlah produksi yang dapat dihasilkan oleh UKM tersebut. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem kemitraan subkontrak terhadap jumlah produksi UKM industri sepatu di Cibaduyut pada tahun 2004. Selain variabel kemitraan subkontrak, peneliti juga menggunakan variabel lain yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap jumlah produksi UKM industri sepatu di Cibaduyut pada tahun 2004, variabel tersebut adalah jumlah tenaga kerja, jumlah modal, dan tingkat pendidikan tenaga kerja. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu Teknik regresi dengan menggunakan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja, jumlah modal, nilai subkontrak, dan tingkat pendidikan tenaga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan jumlah orang yang bekerja di sektor industri persepatuan di Cibaduyut. Variabel-variabel tersebut juga mempunyai hubungan yang positif terhadap jumlah produksi UKM industri sepatu di Cibaduyut pada tahun 2004.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp592 | DIG - FE | Skripsi | SP MAU p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain