Computer File
Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas persediaan di PT Karisma Abadi Sentosa, Bandung
Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis moneter banyak meninggalkan dampak buruk bagi dunia usaha di Indonesia. Perusahaan dituntut untuk beroperasi lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan, serta lebih responsif terhadap setiap gejolak atau perubahan yang terjadi. Penelitian ini mengambil objek penelitian di PT. Karisma Abadi Sentosa (KAS), sebuah perusahaan produsen kultt sintetis yang baru berdiri pada bulan Februari 2005 lalu. Sebagai perusahaan bayi, tentu saja PT. KAS dituntut untuk dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien, namun terdapat masalah mengenai pengendalian bahan baku yang belum sistematis. Permasalahan yang terjadi adalah pembelian bahan baku yang hanya dilakukan ketika dibutuhkan saja, perusahaan memperlakukan semua bahan bakunya dengan perlakuan yang sama, belum ada sistem yang tepat guna yang dapat mengarahkan kepada pola hubungan yang terbaik antara perusahaan dengan supplier masing-masing bahan baku. Melalui penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penggolongan bahan baku berdasarkan Critical Value Analysis, dimana bahan baku dibagi menjadi 4 bagian kategori, yaitu Strategic Items, Critical Items, General Items, dan Bulk Purchase Items.
Setelah mengetahui klasifikasi dari masing-masing bahan baku tersebut,
langkah selanjutnya adalah menetapkan pola hubungan yang tepat antara
perusahaan dengan supplier masing-masing bahan baku, karena dengan pola
hubungan yang tepat akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional
perusahaan. Agar semuanya dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu
sistem pengendalian yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan
proses perencanaan dan pembelian bahan baku. Sistem pengendalian yang tepat untuk bahan baku yang termasuk ke dalam kategori Strategic Items dan Bulk Purchase Items adalah dengan menggunakan teknik EGQ. Dengan menggunakan EGQ, perusahaan dapat
menghemat inventory cost sebesar 3,42% untuk Strategic Items, dan 1,7% untuk
Bulk Purchase Items. Prinsip yang sebaiknya digunakan untuk Critical Items adalah "be a good customer". Kondisi persediaan yang overstock juga sangat mung kin dilakukan untuk critical items. Perusahaan sebaiknya selalu menjaga nama baik
perusahaan di mata supplier, karena dengan demikian akan tercipta suatu pola
hubungan yang kondusif, yang pada akhirnya mendukung perusahaan memperkecil kemungkinan adanya masalah yang menyangkut bahan baku. Sedangkan untuk bahan baku yang termasuk ke dalam General Items, perusahaan dapat mengurangi administration cost dengan cara Vendor Managed Inventory (VMI) atau dengan teknik pengendalian bahan baku secara periodik. Dengan demikian perusahaan tidak akan dipusingkan untuk mengelola bahan baku ini, karena hanya akan menghabiskan waktu dan biaya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp742 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ JUN p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain