Computer File
Analisis pengaruh persepsi dokter Rumah Sakit Islam Tasikmalaya atas proses internal communication dan motivator yang dilakukan Rumah Sakit Islam Tasikmalaya terhadap Commitment
Bagi suatu perusahaan jasa adalah sangat penting untuk mengelola dan menjaga hubungan baik dengan karyawan. Suatu perusahaan jasa tidak dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya tanpa memuaskan karyawannya terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memuaskan karyawannya adalah melalui proses internal marketing yang baik.
Berdasarkan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Rumah Sakit Islam (RSI) Tasikmalaya, sebagai salah satu rumah sakit swasata di Tasikmalaya. Setelah melakukan preliminary gathering, penulis menemukan masalah penelitan yaitu pada proses internal communication dan motivator yang dilakukan oleh Rumah Sakit Islam Tasikmalaya.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian terapan (applied research) dengan melakukan descriptive research, dan menggunakan descriptive statistic, dengan menggunakan kuisioner sebagai sumber data primer yang utama dalama mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan populasi sasaran sebanyak 25 orang, dimana seluruhnya sekaligus menjadi responden. Analisis data yang dilakukan menggunakan metode regresi berganda antara variabel X (X1 (internal communication) dan X2 (motivator)) sebagai variabel independen terhadap variabel Y (commitment) sebagai variabel dependen, variabel X2 (motivator) dikelompokan menjadi satisfiers factors (X2.1), hygiene factors (X2.2) dan faktor lain-lain dalam motivator (X2.3) sebagai variabel independen.
Setelah dilakukan analisis kuantitatif dengan program SPSS 12.0, diperoleh hasil bahwa variabel bahwa variabel X2 (motivator) yang terdiri dari satifiers factor (X2.1), hygiene factors (X2.2) dan faktor lain-lain dalam motivator (X2.3) memiliki pengaruh yang paling besar terhadap commitment, yaitu sebesar 0,722 untuk X2.1, 0,462 untuk X2.3, 0,452 untuk X2.2, dibandingkan dengan X1 (internal communication) yang hanya berpengaruh sebesar 0,186.
Kesimpulan yang dapat diambil secara keseluruhan adalah persepsi dokter Rumah Sakit lslam Tasikmalaya atas internal communication dan motivator yang diberikan oleh Rumah Sakit Islam Tasikmalaya secara keseluruhan dapat dikatakan belum baik, dan adanya kecenderungan di kalangan dokter Rumah Sakit Islam Tasikmalaya bahwa tingkat commitment mereka terhadap pekerjaan atau profesi mereka sebagai seorang dokter lebih tinggi dibandingkan dengan kecenderungan tingkat commitment mereka terhadap Rumah Sakit Islam sebagai suatu lembaga tempat mereka bekerja. Adapun saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan hasil penelitian adalah pihak Rumah Sakit Islam harus memperbaiki proses internal marketing daJam organisasi, khususnya proses internal communication dan motivator (proses pemberian motivasi) kepada dokter Rumah Sakit Islam, karena variabel tersebut terbukti dapat menjelaskan variasi dari commitment sebesar 92%. Untuk itu Rumah Sakit Islam Tasikmalaya harus rutin untuk melakukan pertemuan formal dan informal untuk memperlancar arus komunikasi pihak RSI dengan dokter, memperjelas kontrak kelja, perlindungan hukum, dan program pengembangan untuk dokter, merubah sistem nepotisme dalam pemilihan pejabat struktural RSI, memberikan perhatianirecognition kepada dokter, memodernisasi dan melengkapi peralatan medis,memberikan kondisi kerja yang baik, meningkatkan tunjangan dan fasilitas penunjang bagi dokter, rutin melakukan supervisi dan evaluasi kinerja, serta memperjelas dan mempertegas sanksi bagi dokter.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp994 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ARD a/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain