Computer File
Analisis hubungan antara perceived value terhadap minat memiliki kartu 'Aku' Alfamart
Seiring meningkatnya minat beli masyarakat untuk berbelanja di mini market
mengakibatkan jumlah mini market berkembang pesat. Mini market/convenience store
dapat dengan mudah ditemukan. Mini market yang banyak dikenal masyarakat Bandung
khususnya, antara lain Alfamart, Circle-K, lndomart, Yomart, dan Kmart. Di tengah
persaingan yang ketat, retailer harus bisa menarik konsumen baru yang potensial dan
dapat mempertahankan pelanggan setianya. Penulis meneliti bagaimana hubungan antara
perceived value sebuah kartu belanja terhadap minat memiliki kartu belanja tersebut.
Metode yang digunakan pad a penelitian ini adalah metode deskriptif.
Dalam penelitian lapangan (field study) ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara:
(I) wawancara (interview), (2) pengamatan (observasi), (3) kuesioner (questionnaires).
Teknik sampling yang digunakan penulis adalah non probabilistic sampling yaitu
judgement sampling dengan sampel sebanyak 100 orang responden dari Alfamart
Cicaheum, Antapani, dan Sukaluyu. Bentuk penilaian terhadap pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner (untuk variabek X dan Y) diukur dengan menggunakan Skala Likert
rentang lima yang diperlakukan seperti Skala Interval. Data yang terkumpul diolah
dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 15.0 selanj utnya dianalisis secara
deskriptif melalui distribusi frekuensi dan dilakukan uji hipotesis, dengan anal isis
korelasi Pearson.
Pada penelitian ini, indikator harapan konsumen untuk mendapatkan
diskon setiap kali berbelanja dengan menggunakan kartu "Aku" memiliki angka rata rata
hitung yang paling besar, yaitu sebesar 4,67 yang diinterpretasikan sangat tinggi.
Sedangkan angka rata-rata hitung terendah untuk indikator perceived value yang
konsumen ketahui tentang mendapatkan karhl "Aku" secara gratis, yaitu sebesar 2,01
yang diinterpretasikan buruk. Pad a penelitian ini, didapat kesenjangan terbesar antara
harapan konsumen alas value kartu "Aku" dan perceived value kartu "Aku" adalah
sebesar 2,45 . Value pada kesenjangan ini adalah mendapatkan kartu "Aku" secara gratis.
Angka ini mengindikasikan perbedaan yang besar antara value konsumen konsun1en
harapkan sangat tinggi, sedangkan perceived value yang konsumen ketahui adalah
buruk. Secara keseluruhan, minat konsumen untuk memiliki kartu "Aku" adalah biasa biasa
saja, dengan angka rata-rata hitung sebesar 2,79. Berdasarkan hasil pengolahan
data maka didapat nilai koefisien korelasi Pearson (rp) sebesar -0,437. Hubungan antara
perceived value dengan minat memiliki kartu "Aku" secara keseluruhan bersifat
moderately weak associatioll. Koefisien delerminasi (R) sebesar 19, I 0%. Angka ini
menunjukkan bahwa kesenjangan harapan dengan perceived value kartu "Aku"
memberikan kontribusi pada minat memiliki kartu Aku Alfamart hanya sebesar 19,10%.
Saran yang diberikan oleh penulis adalah Alfan1art harus meningkatkan
value yang terdapat pada kartu "Aku", terutama mengenai mendapatkan kartu secara
gratis dan program potongan harga yang berlaku. Hal ini mengingat mayoritas
konswnen Alfamart merupakan wanitallbu rumah tangga. Value yang baik harus dapat
dikomunikasikan dengan baik pula oleh Alfamart sehingga konsumen mengetahui
keuntungan-keuntungan memiliki kartu "Aku" Alfamart.Hal-hal yang masih
dipersepsikan negatif oleh responden, sebaiknya dicari jalan keluarnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1067 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ADA a/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain