Computer File
Analisis portofolio optimal pada saham-saham sektor pertambangan logam dan mineral di Bursa Efek Jakarta
Investasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki ke1ebihan dana agar dana yang dimilikinya dapat berkembang atau memberi nilai tambah.
Terdapat berbagai macam pilihan investasi, sepelii saham, obligasi, deposito dan lain-lain.
Salah satu jenis investasi yang menjanjikan keuntungan yang besar yaitu saham dimana keuntungannya bisa diperoleh melalui dividen dan capital gain. Walaupun menjanjikan
keuntungan, sepelii halnya jenis investasi lainnya, saham juga memiliki risiko dimana besarnya lisiko akan mempengamhi besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Semakin besar risiko maka semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan.
Untuk meminimalkan risiko yang harus ditanggung, investor dapat melakukan diversifikasi atau membentuk porto folio. Dalam membentuk portofolio investor kembali akan dihadapkan
pada masalah adanya berbagai macam pilihan atau terdapat berbagai kombinasi saham yang dapat dibentuk. Dari berbagai maeam kombinasi saham inilah, investor hams mencari
porto folio mana yang mempakan portofolio optimal atau porto folio yang mampu memberikan tingkat keuntungan yang tertinggi untuk tingkat risiko yang sama atau
memberikan risiko terendah untuk tingkat pengembalian yang sama. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah saham-saham sektor penambangan logam dan mineral yang terdiri dari saham PT. Aneka Tambang Tbk
(ANTM), PT. International Nickel Indonesia Tbk (INCO), dan PT. Timah Tbk (TINS). Dari ketiga saham saham tersebut akan dibentuk 4 (empat) maeam porto folio yaitu portfolio A
(ANTM dan INCO), Portofolio B (ANTM dan TINS), portofolio C (INCO dan TINS), serta portofolio D (ANTM, INCO, dan TINS), dimana dari keempat porto folio inilah akan dicmi
portofolio mana yang optimal bagi investor. Penentuan portofolio yang optimal akan menggunakan kombinasi efficient set dan indifference curve. Selain itu, penulis juga akan menilai kinerja portofolio tersebut menggunakan Sharpe's measure yang membandingkan premi risiko dari porto folio dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi.
Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa portofolio D yang terdiri dari 3 (tiga) saham mempakan p01iofolio yang optimal pada tahun 2005, tetapi portofolio yang memiliki
kinelja terbaik pada tahun 2005 menurut Sharpe'S measure adalah porto folio A. Untuk mengevaluasi dan untuk mengetahui portofolio mana yang benar-benar optimal maka pada periode berikutnya yaitu tahun 2006 dilakukan pengukuran kinerja untuk membandingkan kinerja keduanya. Dari hasil pengukuran kinerja, ternyata portofolio D mempakan portofolio yang memiliki kinerja terbaik dan merupakan portofolio yang optimal bagi investor.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1069 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SAM a/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain