Computer File
Penerapan metode economic order quantity dalam persediaan bahan kimia pembantu dengan tujuan meminimalisasi biaya persediaan di PT X
Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal dalam perusahaan
karena mencerminkan sebagian besar dari total modal yang diinvestasikan dan para manager operasi pun sudah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangatlah penting. Oleh karena itu dibutuhkan suatu usaha untuk melakukan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dan efisien agar terjadi keseimbangan antara alokasi modal untuk persediaan bahan baku dan permintaan pasar. PT 'X' didirikan pada tahun 1972 dan berlokasi di Jalan Raya Dayeuhkolot. Pada awalnya hanya bergerak di bidang pertenunan. Kemudian pada tahun 1980-an mulai berkembang lebih maju dari pertenunan ke unit pengolahan, dimana proses pengolahan ini melakukan pengolahan kain mentah menjadi kain jadi dengan cara printing dan dyeng. Pemasaran kain ini selain untuk pasar lokal, juga dipasarkan ke luar
negeri, dengan negara-negara tujuan ekspor itu antara lain : Singapura, Malaysia, Dubai, Australia dan masih banyak lagi. PT 'X' belum menggunakan suatu metode khusus dalam mengendalikan persediaan bahan ldmia pembantu untuk menentukan kapan dan berapa jumlah pemesanan kembali. Pemesanan terhadap bahan ldmia pembantu dilakukan bila ada laporan dari bagian gudang bahan kimia bahwa persediaan yang dimiliki sudah tinggal sedikit. Jumlah pembelian bahan kimia pembantu ini biasanya selalu dilakukan dalam
jumlah yang besar tanpa memperhitungkan jumlah penjualan kain Jumlah pembelian per pemesanan dilakukan dalam jumlah yang konstan untuk setiap bahan kimia pembantu, seperti sabun sebanyak 5000 kg, kostik sebanyak 12000 kg, asetik acid sebanyak 3000 kg, dan softener sebanyak 5000 kg. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar persediaan bahan kimia pembantu selalu ada dan tidak mengganggu jalannya proses produksi. Akan tetapi permintaan kain tidak selalu sebesar kapasitas produksi perusahaan sehingga persediaan bahan kima pembantu menumpuk di gudang. Selain itu perusahaan juga mempunyai anggapan bahwa persediaan itu lebih baik jumlahnya berlebih daripada kekurangan bila dibutuhkan. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode ini berusaha menggambarkan suatu gejala, peristiwa, kejadian atau permasalahan yang terjadi. Melalui penelitian ini penulis berusaha menggambarkan aspek-aspek tertentu
dari fenomena secara sistematis dan faktual yang diteliti pada perusahaan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Dengan menggunakan metode economic order quantity untuk menentukan jumlah pemesanan bahan kimia pembantu, maka dapat memberikan penghematan bagi perusahaan yaitu sebesar Rp 16.663.141,00 untuk tahun 2003; Rp 17.815.071,00 untuk tahun 2004; dan Rp 25.366.152,00 untuk tahun 2005. Bagi perusahaan sebaiknya menggunakan metode economic order quantity dalam mengatur persediaannya, khususnya untuk bahan kimia pembantu karena metode ini dapat memberikan penghematan biaya persediaan bagi perusahaan serta dapat mengatur persediaan dengan lebih baik lagi. Perusahaan juga perlu membuat peramalan untuk permintaan kain dengan menggunakan data-data penjualan di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berguna agar perusahaan mempunyai gambaran mengenai tingkat penjualan di masa yang akan datang dan dapat memepersiapkan pengaturan persediaanya dengan lebih baik lagi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1113 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ RON a/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain