Computer File
Peranan marketing communications mix dalam mencapai target occupancy rate Hotel 'G', Semarang
Hingga saat ini, pertumbuhan pariwisata sebagai fenomena sosial dan sebagai usaha ekonomi telah berkembang cukup dramatis. Didukung oleh perkembangan transportation, telecommunications, tourism, and technology, pariwisata tumbuh dan berkembang cukup pesat sebagai salah satu sektor industri yang cukup dominan. Indonesia pun turut mengalami perkembangan dalam industri yang tengah berkembang ini, dan Kota Semarang merupakan salah satu kota yang cukup membuktikan perkembangan tersebut. Akan tetapi ditengah perkembangan tersebut, muncul pula persaingan antar pemain yang bergerak di dalam industri pariwisata ini. Salah satu sudut pandang yang sering dipakai dalam mempertahankan dan memenangkan persaingan yang semakin keras ini yaitu marketing communications mix. Penulis memakai advertising, sales promotion, events and experiences, public relations and publicity, direct marketing, dan personal selling sebagai tools daripada
aktivitas marketing communications mix yang diterapkan untuk mencapai target penjualan kamar pada target market Hotel "G", Semarang. Agar diperoleh hasil yang maksimal, maka keenam tools tersebut harus dikombinasikan, disesuaikan dengan strategi dan tujuan perusahaan. Penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data dari suatu kasus. Dari penelitian yang penulis lakukan, Hotel "G", Semarang memiliki masalah tidak tercapainya target penjualan kamar seperti yang telah direncanakan oleh pihak
management. Oleh sebab itu penulis akan menganalisis dan menggunakan marketing communications tools dalam mencapai target penjualan kamar di Hotel "G", Semarang.
Kesimpulan yang ditarik setelah penulis melakukan penelitian, yaitu :
1. Aktivitas advertising masih bisa ditingkatkan dan dimaksimalkan dengan memilih media advertising yang lebih mampu menjangkau pasar yang dituju.
2. Aktivitas sales promotion bisa dilakukan dengan tujuan to remind konsumen akan Hotel "G", Semarang.
3. Aktivitas events and experiences bisa dilakukan dengan memanfaatkan events yang terjadi, dan dikemas secara kreatif dan unik.
4. Aktivitas public relations and publicity harus dilakukan lebih baik lagi untuk menciptakan dan menjaga brand image yang positif dari Hotel "G", Semarang.
5. Aktivitas direct marketing bisa dimaksimalkan dengan membuat database konsumen yang lengkap.
6. Aktivitas personal selling bisa ditingkatkan dengan melatih para sales person dan membekalinya dengan salesmanship yang baik. Untuk mengatasi masalah diatas, penulis memberikan alternatif pemecahan sebagai
berikut:
1. Perusahaan bisa menggunakan media yellow pages untuk menjangkau business market yang lebih luas khususnya para businessman, sekaligus mengingatkan dan menginformasikan produk Hotel "G", Semarang yang ditawarkan.
2. Perusahaan bisa membagikan souvenir yang tercantum lokasi serta logo
perusahaan, dengan tujuan to remind para konsumen.
3. Perusahaan bisa membuat suatu program acara yang unik dan menarik bagi
konsumen dengan memanfaatkan berbagai event yang sedang maupun yang akan
terjadi.
4. a. Perusahaan bisa menerbitkan majalah ataupun buletin perusahaan secara rutin, serta mengadakan program - program gathering dengan konsumen.
b. Perusahaan melakukan public-service activities sebagai salah satu cara untuk menciptakan publicity yang baik.
5. Perusahaan menjaga dan mengembangkan database yang ada sesuai dengan etika bisnis dan teknologi yang berkembang, juga mengkombinasikan dengan aktivitas personal selling.
6. Perusahaan bisa memberikan training kepada para karyawan dan membekalinya dengan salesmanship, serta mengadakan acara gathering baik dengan konsumen maupun dengan karyawan perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1122 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HAR p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain