Computer File
Penerapan house of quality dalam upaya peningkatan kualitas jasa di Bumbu Desa Kedai Pasirkaliki Bandung
Kota Bandung merupakan kota pilihan bagi para warga luar kota terutama warga Jakarta yang hendak berlibur akbir pekan maupun berlibur panjang. Hal ini tentunya merupakan peluang besar bagi para pengusaba restoran dan cafe. Namun dengan keadaan saat ini yang
begitu banyak restoran dan cafe bermunculan di kota Bandung tentunya membuat persaingan semakin ketat. Setiap restoran dan cafe memiliki ciri kbas tersendiri agar dapat menarik dan berkesan di mata konsumen. Setiap pengusaha dituntut untuk terus kreatif dalam upaya menarik dan mempertabankan konsumen agar dapat terus bertaban dalam persaingan restoran dan cafe yang ketat ini. Bumbu Desa Kedai Pasirkaliki merupakan restoran yang terhitung baru di kota Bandung. Di tengab ketatnya persaingan restoran dan cafe di Bandung, Bumbu Desa Kedai diharapkan bisa menjadi yang terbaik dalam hal produk dan pelayanan agar dapat menjadi unggul di antara para pesaingnya yang saat ini sudab semakin banyak. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik melakukan penelitian tentang "PENERAPAN HOUSE OF QUALITY DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS JASA DI BUMBU DESA KEDAI PASIRKALIKI BANDUNG". Saat ini untuk dapat menarik konsumen yang loyal di tengah persaingan yang ketat, pihak manajemen perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan. Oleh karena itu, pihak manajemen dituntut untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumennya terhadap kualitas, pelayanan dan kepuasan pada produk. Dalam upaya memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan harus mengerti dahulu apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen. Penerapan Manajemen Kualitas Terpadu(Total Quality Management) diperlukan agar pengelolaan kualitas dapat lebih baik lagi. Salah satu metode dari TQM adalah Quality Function Deployment (QFD) dan salah satu alat QFD adalah House of Quality. Matriks House of Quality terdiri dari beberapa sub matriks yang bergabung sedemikian rupa, masing-masing menawarkan informasi yang berhubungan satu sama lain.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh penu1is adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan oleh penulis karena penulis menggunakan data-data dan fakta-fakta yang ada pada perusahaan untuk mendapatkan konsep kualitas pelayanan yang diinginkan pelanggan. Untuk mendapatkan data-data dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara, observasi, dan kuesioner. Dari hasil wawancara dengan beberapa pelanggan, didapatkan 30 karakteristik kebutuhan yang dijadikan dasar kuesioner pendabuluan I untuk mengetahui karaktistik yang dianggap penting oleh pelanggan. Didapat 17 karakteristik yang dijadikan dasar kuesioner pendahuluan II untuk mengetahui tingkatan kepentingannya. Setelah itu, penulis membagikan kuesioner penelitian kepada 100 pelanggan dengan profil responden terbanyak adalah wanita(62%), usia 21-30 thn(47%), pelajar/mahasiswa(47%), pengalaman mengunjungi 1-2kali(46%).
Dari hasil analisa, diketabui terdapat 12 karakteristik yang berada di bagian Keep up the good work. Kedua belas karakteristik ini dianggap penting dan perusahaan berkinerja baik. Namun ada lima karakteristik yang terdapat di bagian Concentrate Here yang berarti
karakteristik ini dianggap penting tapi kinerja perusabaan kurang baik. Untuk itu,perusabaan perlu untuk terus memperbaiki kinerjanya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1170 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ FER p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain