Computer File
Peranan teori antrian dalam meminimalkan waktu menunggu pada Atmosphere Resort Cafe Bandung
Restoran dan cafe adalah salah satu industri yang bergerak dibidang jasa. Kinerja suatu restoran dan cate salah satunya dapat diukur dari lamanya pelayanan yang diberikan. Konsumen mengharapkan mendapatkan pelayanan tanpa harus menunggu lama karena waktu menjadi sumber daya yang penting. Perbaikan dalam pelayanan mengenai waktu tunggu perlu diupayakan guna meningkatkan kualitas pelayanan dan memenangkan persaingan. Faktor yang dapat mempengaruhi waktu menunggu di restoran dan cate adalah panjangnya 'antrian' pesanan makanan yang harus diolah oleh koki dan jumlah koki yang
bertugas. Pengaturan jumlah koki bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan menerapkan sistem pelayanan yang efisien. Yang sering terjadi, adalah adanya antrian pesanan yang panjang dan jumlah koki yang tidak sesuai, sehingga mengakibatkan konsumen harus menunggu lama sebelum mendapatkan pelayanan. Untuk mengurangi waktu tunggu diperlukan penjadwalan koki dalam menghadapi tingkat kedatangan pesanan dari konsumen yang berfluktuasi. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah model antrian untuk merancang sistem antrian dan sistem operasi koki.
Antrian atau garis tunggu terbentuk karena adanya ketidakseimbangan jumlah permintaan akan pelayanan dan jumlah fasilitas pelayanan yang tersedia.
Ketidakseimbangan ini disebabkan jumlah permintaan yang bervariasi pada rentang waktu yang tidak dapat diprediksi. Konsumen tiba dalam waktu acak dan waktu yang dibutuhkan untuk melayani tiap konsumen berbeda. Agar tidak terjadi antrian yang panjang perlu dibuat suatu keseimbangan antara jumlah fasilitas pelayanan dengan jumlah konsumen yang dilayani. Secara umum, perusahaan dapat mengurangi waktu tunggu dengan meningkatkan jumlah fasilitas pelayanan, yang artinya menambah jumlah pelayan. Dalam restoran dan cafe yang perlu diatur adalah jumlah koki (cook).
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik obsevasi, wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan untuk mengetahui metode kerja yang dilakukan perusahaan. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap proses pelayanan pesanan, mencatat waktu kedatangan pesanan dan waktu pelayanan koki. Pengambilan data dengan observasi dilakukan pada periode sibuk, yaitu pada Jumat, 24 November 2006 ; Sabtu, 25 November 2006 ; Minggu, 26 November 2006. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui berapa lama konsumen bersedia menunggu, yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penulis menggunakan model keputusan tingkat aspirasi, yaitu jumlah fasilitas pelayanan optimal merupakan jumlah fasilitas yang menghasilkan kinerja sesuai dengan tingkat aspirasi konsumen. Dari hasil penyebaran kuesioner, dengan jumlah responden 100 orang, 57% bersedia menunggu selama sekitar 15 menit. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software QM for Windows module waiting lines multichannel system, meliputi waktu tunggu dalam antrian (Wq), rata-rata waktu tunggu dalam sistem (Ws), rata-rata jumlah konsumen dalam antrian (Lq), rata-rata jumlah konsumen dalam sistem, dan tingkat utilisasi (rho). Sesuai model yang digunakan, tingkat
kedatangan pesanan (lamda) pada Atmosphere Resort Cafe berdistribusi poisson, terbukti dengan uji kolmogorov-smirnov satu sampel pada waktu antar kedatangan pesanan. Waktu pelayanan koki di Atmosphere Resort Cafe berdistribusi eksponensial, terbukti dengan uji kolmogorov-smirnav satu sampel pada waktu antar pelayanan koki.
Dengan jumlah koki sebanyak 4, rata-rata waktu menunggu dalam sistem (Ws) adalah selama 26.835 menit. Setelah penambahan dua orang kaki pada periode 14:00 - 14:30, 14:30 - 15:00, 15:00 - 15:30, 16:00 - 16:30, 16:30 - 17:00, 17:00 - 17:30, dan 17:30 -18:00, rata-rata waktu tunggu dalam sistem (Ws) menjadi 15.628 menit.
Saran yang diberikan oleh penulis, yaitu penambahan fasilitas pelayanan, yaitu koki sebanyak 2 orang, karena dengan demikian rata-rata waktu menunggu dalam sistem menjadi 15.628 menit. Penambahan kaki pertama dimulai pada pukul 12:30, sedangkan koki kedua mulai bekerja pada pukul 14:00.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1195 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HER p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain