Computer File
Analisis pengaruh kesenjangan antara harapan dan kinerja air minum beroksigen dalam kemasan terhadap niat beli ulang konsumen
Pada saat ini, persaingan bebas dalam industri air minum dalam kemasan (AMOK) semakin ketat. Sehingga para produsen air minum dalam kemasan berlomba-lomba menemukan inovasi baru. Belum lama ini, muneul inovasi bam pada industri ini, yaitu air minum beroksigen (oxygenated drinking water). Air minum beroksigen tersebut terdapat dua macam, yaitu air minum beroksigen biasa dan air heksagonal. Air minum beroksigen dalam kemasan yang beredar di pasar memiliki kadar
oksigen yang tinggi, yaitu di atas 7 mg per liter. Sedangkan air minum biasa hanya memiliki kandungan oksigen 5 - 7 mg per liter. Atribut tersebut dan manfaatnya yang diiklankan oleh para produsen air minum beroksigen dalam kemasan dalam memasarkan produknya. Melihat hal tersebut di atas, penulis melakukan penelitian pendahuluan mengenai air minum beroksigen dalam kemasan. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut terdapat indikasi bahwa konsumen yang telah/pernah mengonsumsi air minum beroksigen dalam kemasan enggan untuk melakukan pembelian ulang. Hal tersebut karena
harapan mereka atas air minum beroksigen dalam kemasan tidak terpenuhi. Sehingga terjadi kesenjangan antara harapan dan kinerja air minum beroksigen. Berdasarkan indikasi di atas, penulis ingin mengetahui harapan, persepsi konsumen terhadap kinerja, niat beli ulang konsumen, dan pengaruh kesenjangan antara harapan dan kinerja air minum beroksigen dalam kemasan terhadap niat beli ulang konsumen. Kemudian penulis menyebarkan kuesioner kepada 100 orang responden di Kota
Bogor secara judgement sampling, yaitu yang pernah mengonsumsi produk air minum beroksigen dalam kemasan. Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis baik
seeara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis data seeara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, nilai rata-rata hitung, dan grafik, sedangkan uji pengaruh antar variabel memakai alat bantu statistik uji simple linear regression. Melalui data pada tabel-tabel distribusi frekuensi dan nilai rata-rata hitungnya dapat dilihat bahwa harapan konsumen terhadap air minum beroksigen sangat
tinggi. Sedangkan persepsi konsumen terhadap kinerja air minum beroksigen dalarn kemasan adalah rendah. Oleh karena itu terjadi gap (kesenjangan) antara harapan dan kinerja air
minum beroksigen dalam kemasan. Selain itu, seeara umum konsumen tidak berniat untuk melakukan pembelian ulang atas air minum beroksigen dalam kemasan. Hasil penelitian
yang diperoleh melalui uji statistik simple linear regression memperlihatkan adanya pengaruh kesenjangan antara harapan dan kinerja air minum beroksigen dalam kemasan
terhadap niat beli ulang konsumen. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari koefisien determinasinya, yaitu sebesar 56,1 %.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis memberikan saran kepada produsen air minum beroksigen dalam kemasan dari berbagai merek agar tetap mempertahankan atribut produknya yang memiliki nilai rata-rata
kesenjangan rendah (desain kemasan), mengevaluasi dan meningkatkan atribut produknya yang memiliki nilai rata-rata kesenjangan tinggi (perbedaan yang dirasakan atas kandungan
oksigenjika dibandingkan dengan produk air minum dalam kemasan lainnya).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1239 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SUL a/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain