Computer File
Hubungan kesesuaian gaya kepemimpinan menurut teori kepemimpinan Hersey - Blanchard dengan tingkat penolakan untuk berubah di Yayasan Pembinaan Logos
Perubahan merupakan keharusan bagi perusahaan atau organisasi yang hendak mempertahankan eksistensinya. Banyak perusahaan atau organisasi, baik profit maupun nonprofit, mengalami gulung tikar karena tidak berhasil melakukan perubahan. Tetapi disaat perubahan dilakukan, sering sekali terjadi permasalahan karena adanya penolakan untuk berubah dari anggota-anggota organisasi. Dalam hal ini peranan pemimpin organisasi sangatlah penting, untuk memimpin bawahannya menjalankan perubahan. Bila pemimpin gagal, maka organisasi akan menghadapi permasalahan dengan kemungkinan hancurnya organisasi. Seorang pemimpin tidak terlepas dari gaya kepemimpinan, yang sesuai untuk sebagian bawahan dan tidak sesuai untuk yang lainnya. Berdasarkan teori kepemimpinan situasional, gaya kepemimpinan yang paling baik adalah gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Karena itu dalam memimpin bawahan untuk berubah, harus memperhatikan gaya kepemimpin yang diterapkan dalam suatu organisasi, sesuai atau tidak dengan situasi perubahan tersebut. Kesesuaian gaya kepemimpinan atasan dengan bawahan akan membantu proses perubahan yang dihadapi dan mengurangi tingkat penolakan untuk berubah. Dalam penelitian ini penulis mengambil Yayasan Pembinaan Logos sebagai objek penelitian, untuk meneliti hubungan kepemimpinan situasional menurut teori kepemimpinan Hersey-Blanchrd dengan tingkat penolakan untuk berubah.
Organisasi yang penulis teliti, beberapa kali menghadapi permasalahan disaat melakukan perubahan, yang berakibat keluarnya beberapa orang dari keanggotaan organisasi ini. Salah satu penyebab masalah ini adalah bawahan merasa tidak sesuai dengan kepemimpin atasan organisasi tersebut yang sangat dinamis dalam melakukan perubahan. Walaupun pemimpin organisasi sangat menekankan pentingnya perubahan, permasalahan tetap saja terjadi.
Setelah penelitian dilakukan, penulis memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepemimpinan situasional dengan tingkat penolakan untuk berubah. Semakin sesuai gaya kepemimpinan atasan dengan tingkat kesiapan bawahan, semakin rendah tingkat penolakan untuk berubah. Dalam Yayasan pembinaan Logos, terjadi sedikit ketidaksesuaian antara gaya kepemimpinan atasan dengan tingkat kesiapan bawahan organisasi serta tingkat penolakan yang rendah. Melihat hasil penelitian ini penulis menyarankan agar pemimpin yayasan pembinaan Logos merubah gaya kepemimpinannya dengan lebih menekankan relasi antara atasan dengan bawahan. Salah satu langkah konkritnya adalah dengan meningkatkan komunikasi dua arah, saling bertukar pikiran. Bila organisasi melakukan perubahan, pemimpin harus lebih memperhatikan anggota-anggota yang memiliki tingkat penolakan untuk berubah yang tinggi dan memberikan penjelasan kepada mereka mengenai pentingnya perubahan dengan lebih baik. Penulis berharap saran-saran penulis dapat bermanfaat bagi perkembangan organisasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1269 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ LUK h/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain