Computer File
Peranan analisis dan keputusan pemberian kredit terhadap presentase kredit macet di PT BPR "ABC" pada Tahun 2001 - 2004
Bagi sebuah bank terutama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) kredit merupakan sumber utama pendapatan operasional sekaligus merupakan risiko operasi bisnis terbesar. Oleh karena itu BPR harus melakukan proses analisis dan
keputusan pemberian kredit yang selektif untuk menekan serendah mungkin jumlah kredit bermasalah sebelum berubah menjadi kredit macet. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Peranan Analisis dan Keputusan Pemberian Kredit Terhadap Persentase Kredit Macet di PT BPR "ABC" pada Tahun 2001 - 2004."
Masalah-masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah jenis kredit apa saja yang ditawarkan, berapakah besar realisasi pada masing-masing jenis kredit tersebut, dan bagaimanakah evaluasi kolektibilitas kredit PT BPR "ABC" pada tahun 2001 - 2004. Selain itu juga akan dibahas bagaimanakah proses permohonan kredit sampai dengan pelunasannya, serta peranan analisis dan keputusan pemberian kredit terhadap persentase kredit macet di PT BPR "ABC" pada tahun 2001 - 2004.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan penulis adalah metode
deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan objek penelitian.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis kredit yang
direalisasikan oleh PT BPR "ABC" pad a tahun 2001 - 2004 adalah Kredit Angsuran Berjangka (KAB), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), Kredit Berjangka (KB), dan Kredit (dalam) Proses Penyelamatan (KPP). Jumlah kredit yang direalisasikan oleh PT BPR "ABC" untuk KAB pada tahun 2001 adalah sebesar Rp 53,02 miliar dan terus meningkat sehingga mencapai Rp 85,09 miliar pada tahun 2004 (meningkat 60,46% dari tahun 2001). Pada tahun 2001 KB direalisasikan sebesar Rp 24,07 miliar dan terus mengalami penurunan sehingga mencapai Rp 9,24 miliar (menurun 61,58% dari tahun 2001). KPM mempunyai nilai realisasi sebesar Rp 6,11 miliar pada tahun
2001 dan terus meningkat sampai tahun 2003, tetapi mengalami penurunan
sebesar 15,75% pada tahun 2004 dengan nilai akhir realisasi sebesar Rp 14,74 miliar. KPP yang direalisasikan pada tahun 2003 adalah sebesar Rp 3,08 miliar dan pada tahun 2004 sebesar Rp 4,78 miliar (meningkat 55,29%).
Berdasarkan evaluasi kolektibilitas kredit yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas kredit PT BPR "ABC" tahun 2001 - 2004 terus mengalami penurunan yang ditandai dengan persentase Non Performing Loan (NPL) yang berada di atas 5% (batas maksimum NPL menurut anjuran Bank Indonesia adalah 5%) selama 3 tahun berturut-turut, yaitu sebesar 3,56% pada tahun 2001 dan mencapai 6,22% pad a tahun 2004. Selain itu juga terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah kredit macet walaupun mengalami penurunan secara persentase yaitu Rp 2,94 miliar (1,3%) pada tahun 2001 dan mencapai Rp 10,43 miliar (2,58%) pada tahun 2004, dengan persentase kredit macet terbesar pada Kredit Berjangka (KB) yaitu 24,49% dengan nilai nominal Rp 4,42 miliar yang signifikan apabila dibandingkan dengan total tunggakan KB pada tahun tersebut yaitu sebesar 38,25%. Inti permasalahan yang terdapat di dalam prosedur penyaluran kredit PT BPR "ABC" adalah pada tahap penelitian pendahuluan permohonan kredit serta penyidikan (investigasi) dan analisis kredit. Analisis dan keputusan pemberian kredit merupakan salah satu unsur yang sangat berperan
dalam menentukan tingkat kredit macet. Terlihat dengan adanya analisis dan keputusan pemberian kredit yang tidak tepat, maka secara nominal tingkat kredit macet di PT BPR "ABC" terus meningkat walaupun secara persentase keseluruhan mengalami penurunan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1272 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SAP p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain