Computer File
Analisis kepuasan kerja dan hubungannya dengan motivasi kerja karyawan di Salon "X" Bandung
Karyawan sebagai salah satu aset perusahaan memperlukan perhatian yang tidak sama dengan aset perusahaan lainnya. Karyawan merupakan
sumber daya yang unik dan jika dioptimalkan dapat mendatangkan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia adalah dengan memperhatikan kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja merupakan suatu topik dalam ilmu Perilaku Organisasi yang banyak dihahas oleh peneliti. Salah satu variabel yang berhubungan dengan
kepuaSan kerja adalah motivasi kerja. Dengan memiliki motivasi kerja yang baik, seorang karyawan aktan memberikan prestasi kerja yang baik pula. Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan di Salon X, Bandung.
Kepuasan kerja adalah persepsi karyawan terhadap sejauh mana
pekerjaan mereka memenuhi faktor-faktor yang mereka anggap penting. Sebagai umpan balik dari kepuasan kerja adalah motivasi kerja. Kepuasan kerja yang tinggi akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan. Motivasi kerja adalah kekuatan psikologis dalam diri seseorang yang menentukan arah perilaku, tingkat usaha dan kegigihan seseorang ketika menghadapi masalah.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja
karyawan dengan membandingkan harapan karyawan terhadap pekerjaan mereka dengan kenyataan yang mereka peroleh dari bekerja di Salon X. Karyawan yang menjadi responden penulis adalah sebanyak 219 orang dari total populasi sekitar 485 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan cara kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Terhadap data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner penulis
lakukan analisis secara kuantitatif meliputi uji reliabilitas dan uji hipotesis menggunakan analisis korelasi.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa ktryawan belum
seluruhnya merasakan kepuasan kerja. Hal ini diindikasikan dari masih banyaknya gap yang terjadi pada dimensi kepuasan kerja. Meskipun begitu, motivasi kerja merrka ternyata tetap baik Koefisien korelasi anatara kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0,35 dan termasuk ke dalam kategori low association. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Salon X perlu
segera memperbaiki tingkat kepuasan kerja karyawannya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1284 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ KUS a/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain