Computer File
Peranan logistical management dalam menunjang kelancaran penjualan textile pada CV X di Kabupaten Bandung
Pada kesempatan ini, penulis meneliti tentang aktivitas logistical management yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kain jadi. Perusahaan ini selain melayani pasar domestik juga melayani pasar luar negeri. Kain jadi yang diproduksi perusahaan sendiri tergolong ke dalam fashion goods. Hal ini membuat perusahaan tidak boleh terlambat di dalam mengirimkan pesanan pelanggan. Oleh karena itu, untuk menjamin ketepatan dalam pengiriman barang kepada pelanggan, baik tepat dalam jenis, jumlah, kualitas, waktu, tempat dan sarana transportasi yang digunakan untuk mengirimkan ke pelanggan dengan aman, maka diperlukan aktivitas logsitical management guna menunjang kelancaran penjualan produk perusahaan dan memenuhi kepuasan pelanggan.
Aktivitas logistical management sendiri memiliki beberapa fungsi yang harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh dan merupakan satu mata rantai. Fungsi-fungsi dari logistical management yaitu, order processing, inventory management, material handling, warehousing, transportation, procurement, dan customer service. Keseluruhan proses dari fungsi logistical management ini bertujuan untuk menunjang kelancaran penjualan produk perusahaan dan memenuhi kepuasan pelanggan, sehingga di harapkan pelanggan melakukan repurchasing order di kemudian hari.
Masalah yang berhasil diidentifikasi oleh penulis melalui penelitian yang sudah dilakukan adalah:
Bagaimana peranan logistical management dalam menunjang kelancaran penjualan textile pada CV. X di Kabupaten Bandung
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, penulis
memberikan beberapa alternatif solusi yang dapat dipertimbangkan oleh
perusahaan, yaitu:
1. Perusahaan dapat membuat suatu standard skill (job specification) yang jelas dan memberikan training serta testing kepada marketing officer mengenai product knowledge.
2. Membuat layout barang di gudang dengan jelas dan terstruktur sesuai
dengan jenis barang.
3. Perusahaan merubah pembagian jenis gudang ekspedisi dari berdasarkan jenis kain menjadi berdasarkan orientasi penjualan ekspor atau domestik.
4. Melakukan pengawasan dan kontrol yang lebih ketat terhadap proses
bongkar muat benang.
5. Memberikan training kepada petugas gudang mengenai cara penanganan
yang baik dan benar di dalam melakukan bongkar muat benang dan barang.
6. Membuat peraturan yang berisi sangsi-sangsi bila petugas gudang
melakukan kesalahan di dalam melakukan bongkar muat benang.
7. Membuat standard pedoman pelaksanaan yang jelas dan kriteria-kriteria evaluasi yang jelas pula bagi customer service.
Harapan penulis, semoga saran-saran diatas dapat menjadi masukan bagi
perusahaan untuk meninjau dan memperbaiki aktivitas logistical management yang sudah dilakukan perusahaan, guna menunjang kelancaran penjualan produk perusahaan dan memenuhi kepuasan pelanggan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1329 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ GAN p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain