Computer File
Peranan analisis kredit dalam menjaga likuiditas dan rentabilitas koperasi serba usaha unit simpan pinjam mitra sejahtera
Koperasi merupakan badan usaba berbadan hukum yang bersifat nirlaba (non profit) yang berarti badan ini tidak mengutamakan perolehan laba atau sisa hasil usaha, melainkan memfokuskan diri pada kesejahteraan anggotanya. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara membagikan sisa hasil usaba kepada setiap anggota koperasi, sesuai dengan besar simpanan dan jasa pinjaman (bunga) yang dimilikinya. Tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan koperasi adalab tingkat likuiditas dan rentabilitas dari koperasi
tersebut, karena kedua hal tersebut terkait dengan sisa hasil usaba dan pemodalan dari koperasi. Rendahnya tingkat rentabilitas dapat disebabkan oleh ketidaktertiban anggota dalam membayar bunga pinjaman; tidak membayar denda pokok pinjaman dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran; tidak dikenakan biaya penalti dalam hal anggota koperasi melunasi pinjaman sebelum masa pinjaman jatuh tempo, dan sebagainya.
Pada Koperasi Serba Usaba Unit Simpan Pinjam Mitra Sejahtera, rasio rentabilitas secara berturut-turut pada tahun 2004 : 3.92 % ; tahun 2005 : 4.38 % ; tahun 2006: 4.61 %.
Persentase rasio rentabilitas yang rendab menunjukkan sisa hasil usaba yang diperoleh atas penggunaan total aktiva koperasi sangat rendab, sehingga dapat dikatakan tidak efektif.
Rentabilitas yang rendab menyebabkan sisa hasil usaba yang dihasilkan relatif kecil, sehingga pada gilirannya memperkecil dana cadangan. Padabal dana cadangan merupakan salah satu komponen penting di dalam pennodalan koperasi. Apabila dana cadangan kecil, maka pennodalan koperasi akan rentan terhadap guncangan ekonomi seperti krisis moneter.
Hal ini dapat diukur dengan rasio likuiditas (LDR), yaitu perbandingan antara modal yang dimiliki dengan pinjaman yang diberikan kepada anggota koperasi. Antara tahun 2004 sampai dengan tabun 2005 nilai LDR koperasi ini tetap berada pada kisaran 94 %. Keadaan ini berubah pada tabun 2006, yaitu mengalami penurunan menjadi 88.57 %. Tingginya LDR tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Koperasi Dan
Pembinaan Pengusaba Kecil Republik Indonesia Nomor 227lKEP/M/V/1996 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam, yaitu sebesar 80 %, dan dapat menyebabkan kebangkrutan bagi koperasi bila keadaan seperti ini dipertahankan. Jika terjadi krisis moneter, maka terdapat kemungkinan pinjaman anggota menjadi macet, dan
untuk mendukung kelancaran jalannya koperasi maka koperasi harus memiliki dana cadangan yang cukup untuk menutup bila terjadi kenaikan pinjaman macet yang signifikan.
Padahal pada saat yang sama dana cadangan telah disalurkan kepada anggota dalam bentuk pinjaman, sehingga kas koperasi menjadi tidak likuid atau kehabisan uang likuid. Rasio rentabilitas yang rendah juga bukan merupakan kontribusi yang signifikan dalam penguatan dana cadangan sebagai aspek penting dalam pennodalan. Keadaan ini juga bertolak belakang
dengan terus menaikuya jumlah pinjaman yang diberikan koperasi kepada anggota setiap tahun, sehingga keadaan koperasi semakin lama semakin tidak sehat.
Untuk mengatasi rendahnya tingkat rentabilitas ini, maka penulis melakukan analisa kredit dan analisa kinelja kredit dalam koperasi ini untuk mengevaluasi pengaruh kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh koperasi ini terhadap rendalmya tingkat rentabilitas dan tingginya tingkat likuiditas.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalab metode penelitian analisis
deskriptif, yaitu metode yang mengumpulkan, menyajikan serta menganalisa data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sesuai dengan keadaan yang sebenamya, kemudian ditarik kesimpulan dan diberikan saran. Selain itu, penulis melakukan studi kepustakaan dan studi lapangan untuk menambah referensi dalam pengolaban data.
Setelah hasil penelitian dievaluasi berdasarkan standar di dalam Keputusan Menteri Koperasi Dan Pembinaan Pengusaba Kecil Republik Indonesia Nomor 227/KEP/M/V/1996
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam, maka dapat disimpulkan babwa keadaan koperasi ini tidak sehat dan kebijakan-kebijakan kreditnya perlu diperbaiki sehingga dapat meningkatkan kinerja likuiditas dan rentabilitas koperasi ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1343 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ GUN p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain