Computer File
Analisis mengenai persepsi pada sistem kompensasi dan hubungannya dengan motivasi kerja karyawan bengkel Autoblink di Bandung
Setiap perusahaan tentunya mengharapkan setiap karyawannya memiliki
motivasi kerja yang tinggi. Ada banyak faktor yang mempengamhi motivasi kerja karyawan,
antara lain: desain pekerjaan, penetapan tujuan, peniiaian kinerja, kompensasi, dan jenjang
karier. Kompensasi merupakan faktor paling mendasar yang dapat mendorong sescorang
bekerja dengan motivasi kerja yang tinggi. Maka dari itu, perusahaan sepatutnya membuat
suntu sistem kompensasi yang efektiruntuk memotivasi kerja para karyawannya.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya sebagai balas jasa atas kontribusi yang telah mereka berikan. Kompensasi yang
diberikan perusahaan pada karyawannya dapat diberikan dalam bentuk finansial maupun
non-finansial. Kompensasi masing-masing perusahaan tidaklah sama, banyak faktor yang
mempengaruhi sistem kompensasi di suatu perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan
perlu mengetahui dan memahami berbagai faktor pada saat menerapkan suatu sistem
kompensasi. Berdasarkan fakta tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat masalah
hubungan sistem kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan sebagai topik penelitian.
Penulis melakukan penelitian mengenai masalah hubungan sistem kompensasi terhadap
motivasi kerja karyawan di Bengkel AutoBlink karena perusahaan ini menghadapi masalah
rendahnya motivasi kerja karyawan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di Bengkel AutoBlink. Data
dikumpulkan melalui wawancara tidak terstruktur dan penyebaran kuesioner. Wawancara
tidak terstruktur dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang terjadi,
sistem kompensasi perusahaan, dan gambaran singkat perusahaan. Sedangkan penyebaran
kuesioner dilakukan untuk mengelahui bagaimana persepsi para pekerja terhadap
kompensasi yang mereka terima dan seberapa besar motjvasi kerja para karyawan.
Berdasarkan analisis kualitatif terhadap hasil kuesioner, diketahui bahwa
lebih dari 50% karyawan Bengkel AutoBlink memberi respon positif terhadap kompensasi
yang mereka terima, begitu pula dengan motivasi kerja. Sedangkan dari analisis kuantitatif
terhadap hasil kuesioner yang dihitung melalui koefisien korelasi Rank Spearman (ps)
diperoleh hasil +0,810, artinya terdapat korelasi positif dan sangat kuat antara sistem
kompensasi dan motivasi kerja. Dari hasil koefisien korelasi Rank Spearman, selanjutnya
didapat hasil koefisien determinasi (D) sebesar 65,61% yang artinya hampir 66% dari
perubahan variabel motivasi kerja karyawan dapat dijelaskan oleh perubahan variabel sistem
kompensasi. Sedangkan sisaolya yaitu sebesar 34% dapat dijelaskan oleh variabenain.
Dari hasil penelitian yang menunjukkan korelasi yang kuat antara sistem
kompensasi dan motivasi kerja karyawan, maka saran bagi Bengkel AutoBlink jika ingin
meningkatkan motivasi kerja para karyawannya dapat dilakukan melalui perbaikan sistem
kompensasinya seperti penambahan kompensasi non-finansial.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1348 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ OLI a/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain