Computer File
Analisis mengenai persepsi sistem kompensasi finansial dan hubungannya dengan motivasi kerja karyawan UD.Inditex Jaya Makmur
Motivasi adalah kekuatan psikologis dari individu yang dapat menentukan,
menggerakkan, dan mengarahkan bagaimana individu berperilaku dalam organisasi dan juga
tingkat kegigihan individu dalam menghadapi tantangan. Tinggi rendahnya motivasi dalam
diri seseorang akan ditunjukkan oleh tingkat usaha yang dilakukannya untuk mencapai
tujuannya. Pentingnya motivasi individu dijelaskan juga oleh Victor Vroom pada tahun
1960-an bahwa motivasi yang tinggi dihasilkan dari tingkat expectancy, instrumentality, dan
valence yang tinggi.
Salah satu variabel yang mempengaruhi motivasi adalah kompensasi.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diberikan perusahaan kepada karyawannya sebagai
imbalan atas jasa karyawan tersebut bagi perusahaan. Kompensasi yang diberikan
perusahaan pada karyawannya dapat diberikan dalam bentuk finansial maupun non-finansial.
Sistem kompensasi yang baik dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja secara
maksimal sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan
untuk mengumpulkan data digunakan kuesioner sebagai sumber data primer. Penyebaran
kuesioner dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi para pekerja terhadap
kompensasi yang mereka terima dan seberapa besar motivasi kerja para karyawan. Populasi
yang digunakan adalah seluruh karyawan di UD. Indotex Jaya Makmur yang berjumlah 21
orang. Metode statistika yang digunakan untuk mengolah data penelitian adalah korelasi
Rank Spearman.
Berdasarkan analisis kualitatif terhadap basil kuesioner, diketahui bahwa
lebih dari separuh (50%) karyawan UD. Indotex Jaya Makmur memberikan respon positif
terhadap kompensasi yang mereka terima, begitu pula dengan motivasi kerja. Sedangkan dari
analisis kuantitatif terhadap basil kuesioner yang dihitung melalui koefisien korelasi Rank
Spearman (Rs) didapat basil angka +0.606, artinya terdapat korelasi yang positif dan kuat
antara sistem kompensasi dengan tingkat motivasi kerja. Dari hasil koefisien korelasi Rank
Spearman, selanjutnya didapat basil angka koefisien determinasi (D) sebesar 36.72% yang
artinya hampir 37% dari perubahan variabel motivasi kerja karyawan dapat dijelaskan oleh
perubahan variabel sistem kompensasi. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 63% dapat
dijelaskan oleh variabel lain.
Hasil dari analisis kuesioner menunjukkan bahwa kompensasi dan motivasi
kerja karyawan memiliki bubungan yang cukup kuat. Jadi, apabila pihak perusahaan ingin
meningkatkan motivasi kerja para pekerjanya dapat dilakukan dengan meningkatkan
kompensasi yang diberikan pada para pekerjanya atau memperbaiki sistem kompensasi yang
sudah ada di perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1407 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ HEI a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain