Computer File
Perbandingan total biaya persediaan minimum dari beberapa metode pengendalian persediaan barang di supermarket Sinar Jaya, Jatibarang-Indramayu
Setiap perusahaan dagang selalu memerlukan persediaan. Namun
persediaan ini tidak dianggap sebagai hal yang sepele karena sebagian besar modal
perusahaan tertanam di dalam persediaan. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu metode
pengendalian persediaan yang bertujuan untuk meminimalkan persediaan, yang pada
akhirnya menghasilkan total biaya persediaan yang optimum.
Supermarket Sinar Jaya adalah suatu perusahaan wholesale yang menjual
barang-barang kebutuhan rumah tangga yang berlokasi di Jatibarang, Indramayu.
Supermarket Sinar Jaya mempunyai 20.281 jenis item yang terbagi dalam 53 departemen.
Pada penelitian ini penulis memfokuskan hanya pada 4 departemen saja, yaitu produk-produk
yang berasal dari departemen makanan, makanan2, makanan3, dan minuman
karena merupakan produk fast-moving, penulis juga mengkhususkan pada ketiga supplier
yang mempunyai kontribusi besar dalam persediaan barang dagang di supermarket Sinar
Jaya. Untuk mendapatkan metode pengendalian yang terbaik maka penulis
memperbandingkan tiga metode persediaan barang dagang, yaitu metode yang diterapkan
supermarket Sinar Jaya, metode complete aggregation, metode tailored aggregation. Dari
hasil perhitungan ketiga metode tersebut kemudian dibandingkan metode pengendalian
persediaan mana yang menghasilkan total biaya persediaan yang paling kecil bagi
supermarket Sinar Jaya.
Berdasarkan perhitungan total biaya persediaan dari tiga supplier yang
memberikan kontribusi besar dengan menggunakan metode yang diterapkan supermarket
Sinar Jaya, metode complete aggregation, metode tailored aggregation maka Total biaya
persediaan untuk PT Multi Inti Parahyangan pada perhitungan dengan menggunakan
metode complete aggregation menghasilkan total biaya persediaan yang paling kecil
dibandingkan dengan metode tailored aggregation, hal ini dikarenakan kecepatan untuk
barang-barang fast moving itu hampir sama dengan barang-barang yang slow moving.
Sedangkan untuk PD. Dwi Tunggal Mandiri dan PT Abadi Jaya pada perhitungan dengan
menggunakan metode tailored aggregation menghasilkan total biaya persediaan yang lebih
rendah dibandingkan dengan metode complete aggregation. Penulis menyarankan Dalam
melakukan pemesanan barang untuk departemen makanan, minuman, makanan2, dan
makanan3, sebaiknya bagian pemesanan barang memperhatikan pola pembelian konsumen
berdasarkan data-data tahun lalu, sehingga tidak menyebabkan penumpukan barang di
gudang, yang menyebabkan tingginya biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan.
Penyimpanan barang di gudang dalam jumlah yang menumpuk seharusnya dikurangi
karena dengan begitu akan mengurangi biaya penyimpanan, sehingga bagian gudang yang
tidak terisi dapat dialokasikan untuk bisnis yang lain, misalnya untuk disewakan atau untuk
perluasan supermarket. Supermarket Sinar Jaya seharusnya memperhatikan reorder point
serta lead time, sehingga penumpukkan barang di gudang dapat dikurangi.
Supermarket Sinar Jaya sebaiknya memiliki sistem pencatatan persediaan
yang lebih teratur secara periodic. Pencatatan seharusnya dilakukan setiap kali terjadi keluar
masuk barang dari Supermarket Sinar Jaya agar sistem pencatatan lebih jelas dan rinci.
Supermarket Sinar Jaya sebaiknya melakukan perhitungan-perhitungan untuk departemen-departemen
yang lain dengan menggunakan metode tailored aggregation atau metode
complete aggregation, sehingga dapat menekan biaya persediaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1471 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ YON p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain