Computer File
Analisis pengaruh persepsi konsumen pada atribut produk terhadap niat beli ulang Coca Cola
Coca Cola telah lama merajai dunia soft-drink. Hampir semua orang mengetahui
Coca Cola dan pernah meminum Coca Cola. Cola Cola mudah didapat di semua tempat
dan selalu menjadi pilihan utama masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perusahaan Coca Cola yang didapat melalui
internet, diketahui bahwa telah terjadi penurunan penjualan Coca Cola di Indonesia
selama beberapa tahun terakhir (tahun 2002, turun 6.8%; 2003, turun 1%; 2004, naik 1%;
2005-6, stagnan tetapi cenderung menurun). Banyak restoran fast food yang awalnya
menjual produk dengan memaketkannya dengan Coca Cola, saat ini telah merubah paket
tersebut dengan cara mengombinasikannya dengan minuman lain. Selain itu konsumen
juga lebih memilih produk lain selain Coca Cola.
Berdasarkan kenyataan ini, penulis melakukan penelitian pendahuluan dan
mendapatkan gejala yang terobservasi. Gejala tersebut yakni : "Kebanyakan konsumen
yang diwawancara pada penelitian pendahuluan yang pernah meminum Coca Cola tidak
mau untuk membeli Coca Cola lagi". Sebagian besar konsumen Coca Cola tidak mau
membeli Coca Cola lagi karena banyaknya word of mouth negatif yang beredar. Tetapi
walaupun begitu, masih banyak konsumen Coca Cola saat ini yang mengeluhkan rasa,
soda, pemanis, dan kemasan Coca Cola.
Oleh karena itu, penelitian diarahkan untuk meneliti pengaruh persepsi konsumen
pada atribut produk Coca Cola terhadap niat beli ulangnya.
Dimensi yang digunakan adalah kualitas produk sebagai variabel X1 dan dimensi
kemasan sebagai X2, serta dimensi niat beli ulang sebagai variabel Y. Kualitas produk
(XI) diukur dari sisi rasa, kandungan soda, pemanis, pewarna, dan tingkat keamanan
untuk dikonsumsi. Kemasan (X2) diukur dari sisi warna, bahan pembuat, kemampuan
melindungi isi, kelengkapan informasi, bentuk fisik dan tulisan dalam kemasan. Untuk
dimensi niat beli ulang (Y), penelitian ini menggunakan Model of Hierarchy of Effects
menurut Thomas Kinnear.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 294 responden, diketahui bahwa
variabel kualitas produk dan kemasan Coca Cola memang berpengaruh terhadap niat beli
ulang.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar Coca Cola Co. menyesuaikan atribut
produknya dengan selera orang Indonesia. Soda masih dinilai terlalu pekat dan
menyengat sehingga kandungannya harus dikurangi. Pemanis buatan yang dinilai terlalu
manis dan dapat menyebabkan obesitas sehingga lebih baik diganti dengan pemanis
alami dan diturunkan kadarnya. Pewarna yang dianggap oleh responden terdapat dalam
Coca Cola sehingga Coca Cola harus menjelaskan bahwa tidak menggunakan pewarna.
Coca CoJa juga harus membuat kemasan yang memberi informasi yang lengkap. Dan
untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk yang baru penuis menyarankan agar
Coca Cola bekerja sarna dengan pengecer, mengadakan event-event, dan lainnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1550 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ JUN a/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain