Computer File
Usaha jasa angkutan perkotaan dengan trayek 10 di Kota Bogor : studi kasus pemilihan 4 amada kendaraan
Kehidupan manusia pada saat ini tidak lepas dari adanya kebutuhan akan
sarana transportasi untuk menunjang kegiatannya sehari-hari. Adanya kebutuhan
manusia akan sarana transportasi tersebut maka memunculkan penawaran akan
sarana transportasi umum. Tidak terkecuali pada lingkungan perkotaan,
masyarakat juga membutuhkan sarana transportasi untuk menunjang aktivitasnya.
Di Kota Bogor, bisnis usaha jasa angkutan perkotaan telah berkembang pesat
setiap tahunnya. Meskipun penawaran akan jasa angkutan tersebut sudah banyak,
namun masih banyak pula investor yang berminat untuk masuk ke dalam usaha
jasa angkutan perkotaan ini, khususnya untuk trayek 10.
Penelitian ini dirahkan untuk mengetahui apakah usaha jasa angkutan
perkotaan ini masih menguntungkan atau tidak. Dengan menganalisa kasus
pemilihan untuk pembelian 4 armada angkutan umum, maka diharapkan dapat
menjawab pertanyaan diatas tersebut. Adapun alternatif yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu pada alternatif pertama, investor membeli kendaraan baru
dengan perolehan tahun 2008 dan pada alternatif kedua, investor membeli
kendaraan bekas dengan perolehan tahun kendaraan baru pada tahun 2005.
Untuk mengetahui layak atau tidaknya sebuah investasi yang dijalankan
serta untuk memilih alternatif yang ada maka perlu adanya sebuah dasar penilaian
berkaitan dengan investasi tersebut. Dasar penilaian tersebut dievaluasi dengan
menggunakan empat teknik penganggaran modal yaitu teknik Periode
Pengembalian (PP), teknik Nilai Bersih Sekarang (NBS), teknik Tingkat
Pengembalian Iternal (TPI), dan teknik Indeks Laba (IL).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa meskipun alternatif pertama
memberikan proyeksi arus kas bersih operasional yang lebih baik daripada
proyeksi arus kas bersih operasional yang dihasilkan pada alternatif kedua, namun
hasil evaluasi dengan menggunakan teknik penganggaran modal dari alternatif
kedua lebih baik dibandingkan hasil evaluasi dari alternatif pertama. Jangka
waktu pengembalian investasi pada alternatif pertama, yaitu selama 3 tahun 11
bulan 19 hari, lebih singkat dari yang diharapkan oleh investor yaitu selama 5
tahun; NBS sebesar Rp 154.165.18, -, lebih besar dari 0; TPI sebesar 15,91%,
lebih besar dari 7,5%; dan IL sebesar 1,28, lebih besar dari 1. Sedangkan jangka
waktu pengembalian investasi pada alternatif kedua, yaitu selama 2 tahun 1 0
bulan 15 hari, lebih singkat dari yang diharapkan oleh investor yaitu selama 5
tahun; NBS sebesar Rp 185.066.771 -, lebih besar dari 0; TPI sebesar 24,50%,
lebih besar dari 7 ,5%; dan IL sebesar 1 ,5 1, lebih besar dari 1.
Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa usaha jasa angkutan
perkotaan ini masih layak dijalankan dan alternatif yang dipilih adalah alternatif
kedua, karena periode pengembalian untuk investasi tersebut paling singkat, Nilai
Bersih Sekarang yang dihasilkan paling besar, Tingkat Pengembalian Internal
paling besar dan Indeks Laba yang juga paling tinggi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1592 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ MUL u/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain