Computer File
Hubungan antara iklim organisasi dan motivasi kerja karyawan operasional pada restoran 'X', Bandung
Dalam usaha untuk menjaga motivasi kerja dan kinerja karyawannya
mencapai tujuannya, perusahaan perlu menjaga iklim kerja yang terbentuk dalam lingkungan
kerja perusahaan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai iklim kerja di sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang usaha rumah makan atau restoran. Restoran "X"
merupakan sebuah restoran yang menyajikan makanan khas Jepang, dengan menu ramen
sebagai spesialisnya dan memiliki keunggulan cita rasa makanan yang sama seperti di negara
aslinya. Suasana kerja yang terbentuk di restoran ini adalah kekeluargaan. Namun, suasana
kekeluargaan tersebut menjadikan kewibawaan manajemen berkurang, meningkatnya
toleransi terhadap pelanggaran peraturan perusahaan dan prosedur kerja operasional,
sehingga menimbulkan masalah dalam internal perusahaan, seperti ketidakefisienan dalam
operasional perusahaan, meningkatnya biaya tambahan bagi perusahaan, sumber daya yang
tidak berkualitas, menurunnya tingkat niat beli ulang konsumen, dan kurangnya komitmen
karyawan terhadap perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih dalam tentang
persepsi karyawan mengenai iklim kerja yang tercipta di Restoran X tersebut serta mengukur
sejauh mana tingkat motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu, penulis
juga ingin meneliti lebih dalam bagaimana hubungan antara persepsi iklim kerja tersebut
dengan motivasi kerja karyawan di restoran tersebut.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk dalam jenis penelitian
deskriptif karena ingin menjelaskan hubungan antar variabel yang terjadi antara iklim
organisasi sebagai variabel X dan motivasi kerja sebagai variabel Y. Penulis mengambil
seluruh populasi karyawan operasional di Gerai 1 dan 2 Restoran "X" sebagai objek dalam
penelitian ini. Sementara teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah berupa
wawancara dan kuesioner (data primer) serta studi literatur (data sekunder). Data diolah
secara kualitatif (menjumlahkan setiap alternatif jawaban untuk dihitung persentasenya,
kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan) dan kuantitatif (menghitung angka koefisien
Rank Spearman, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antardua variabel
yang berskala ordinal).
Hasil penelitian menyatakan bahwa iklim organisasi di Restoran "X" baik di
Gerai 1 maupun Gerai 2, berada pada tahap netral hingga kondusif, dengan dimensi yang
paling kuat membangun iklim organisasi adalah dimensi warmth. Sementara tingkat motivasi
karyawan dalam melakukan pekerjaannya cukup tinggi. Di Gerai 1, didapat sebesar 96%
karyawan bermotivasi tinggi dalam pekerjaannya, sementara pada Gerai 2, seluruh karyawan
memiliki tingkat motivasi yang tinggi (100%). Dimensi terbesar yang ikut memberikan
kontribusi terhadap tingkat motivasi kerja karyawan adalah dimensi level of persistence.
Dari hasil kuesioner, didapat hasil hubungan yang berbanding terbalik pada Gerai 1 dan
hubungan berbanding lurus namun bersifat cukup lemah pada Gerai 2. Penulis mencurigai
terdapat kesalahan dalam pengisian kuesioner sehingga penulis mengambil hasil wawancara
sebagai hasil penelitian, di mana terdapat hubungan yang positif di antara kedua variabel
tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1630 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ NAT h/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain